KedaiPena.Com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai bahwa niat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam membangun infrastruktur hanyalah untuk mengejar popularitas semata.
Hal itu pula, kata Fahri, pembangunan infrastruktur yang digalang oleh Pemerintahan Jokowi tidak mempertimbangkan efek-efek tertentu. Salah satunya soal sektor tenaga kerja yang menurun di saat gencarnya pembangunan infrastruktur.
“Niatnya itu terlalu sederhana yaitu mengejar popularitas di sektor pembangunan infrastruktur. Untuk disebut sebagai pemerintah yang berani membangun infrastruktur, maka efek lain tidak dipertimbangkan,” ujar Fahri kepada KedaiPena.Com melalui pesan singkat, Sabtu (2/12).
Selain efek tersebut, lanjut Fahri, pembangunan infrastruktur yang digalang oleh Jokowi-JK juga tidak memikirkan efek lain-lain seperti, keuangan negara, masa depan pembangunan infrastruktur, keterlibatan asing serta utang dan subsidi.
“Padahal tidak ada satu kebijakan ekonomi pun yang gampang dan semudah mengembalikan telapak tangan sebab ekonomi adalah satu sains atau ilmu pengetahuan yang cara menghitungnya sangat logis,” ujar Fahri.
“Kita pencet di sana keluar di sini, kita tambah, ini berkurang, kita kurangi ini bertambah dan seterusnya-seterusnya. Saya rasa ini yang menjadi penyebab dari banyak korban pembangunan infrastruktur ini,” tandas Fahri.
Sekedar Informasi, Institute for Development of Economic and Finance (Indef) mencatat penyerapan tenaga kerja dari sektor konstruksi masih sangat kecil.
Tak hanya itu, penyerapan tenaga kerja oleh sektor ini juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tiga tahun ini.
Tercatat, penyerapan tenaga kerja di sektor konstruksi pada tahun 2015 sebesar 7,72 juta jiwa atau sekitar 6,39 persen.
Tahun 2016 penyerapan tenaga kerja sektor ini sebesar 7,71 juta jiwa atau turun 0,01 juta jiwa. Kemudian pada 2017, sektor konstruksi hanya menyerap 7,16 juta jiwa.
Dengan demikian dalam periode 2015-2017 tenaga kerja di sektor konstruksi menyusut 0,56 juta orang.
Laporan: Muhammad Hafidh