KedaiPena.Com – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, mengaku iba dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, menyusul maraknya gelombang aksi penolakan sekolah delapan jam lima hari.
Karenanya, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mendesak Presiden Joko Widodo untuk membela Mendikbud dalam menghadapi penentangan dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dua pihak yang getol menolak kebijakan “Full Day School” (FDS) tersebut.
“Pak Jokowi harus membela program itu. Dia jangan diam-diam, kasihan Pak Menteri. Dia sudah melakukan hal yang benar, harus dibela dong,” ujarnya di Jakarta, Kamis (17/8).
Apalagi, bagi Fahri, FDS merupakan kebijakan yang baik. Soalnya, mengintegrasikan sekolah, agar interaksi murid dan guru itu lebih baik. Begitupun antara orang tua dengan anaknya.
“Kalau dia menganggu di beberapa daerah, misalnya yang disebut madrasah diniyah, karena sore jadi hilang, ya itu diatur saja,” jelasnya.
“Artinya, dua-duanya tetap bisa ada, enggak harus dihentikan, karena enggak ada paksaan juga,” sambung bekas eks aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam Indonesia (KAMMI) ini.
Alasan lain Fahri mendukung program FDS, lantaran khawatir dengan pola hidup anak-anak zaman sekarang.
“Anak-anak kita dirampas oleh gadget, tv, macam-macam, pergaulan yang tidak-tidak. Dan akhirnya, tumbuh bangsa yang tidak punya karakter yang gampang kena narkoba, dan sebagainya,” tandasnya.