KedaiPena.Com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai, kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk yang menimpa belasan ribu anak-anak dan balita di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, seharusnya dapat dijadikan bahan koreksi serius terhadap pendekatan pembangunan yang dilakukan pemerintah selama ini.
Pemerintah, kata legislator asal Bogor, Jawa Barat, terlalu mementingkan pembangunan fisik dan lalai membangun sumber daya manusia di Papua.
“Kasus KLB gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat, yang telah merenggut korban jiwa 70 anak, seharusnya bisa diantisipasi pemerintah. Apalagi, pemerintah sendiri yang menyampaikan gejala KLB ini sebenarnya telah berlangsung sejak September 2017. Kenapa penanganannya terlambat?,” ujar Fadli kepada wartawan, Jumat (26/1/2018).
Fadli menuturkan sejak pertengahan tahun lalu, sebenarnya bangsa Indonesia telah disuguhi data tingginya gizi buruk kronis sebesar 6,5 juta anak Indonesia. Bukan hanya di Asmat, angka gizi buruk di Pulau Jawa juga masih tinggi.
“Di tengah pembangunan infrastruktur yang jor-joran, tingginya angka gizi buruk ini seharusnya jadi bahan evaluasi serius bagi pemerintah,” imbuh Fadli.
Selain itu, lanjut Fadli, pemeritah seharusnya dapat segera mengubah haluan prioritas pembangunan. Gizinya buruk, nilai dia, telah menjadi kenyataan di depan mata yang harus segera dibenahi.
“Seperti sudah sering saya sampaikan, saya ingatkan kembali pemerintah salah satu agenda Nawacita mereka adalah meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Jadi, tidak seharusnya pembangunan sumber daya manusia ini dikesampingkan di belakang pembangunan fisik, di bawah pembangunan infrastruktur,” tandas Waketum Gerindra ini.
Laporan: Muhammad Hafidh