KedaiPena.Com – Exxon Mobil takkan lagi berpartisipasi dalam eksplorasi minyak dan gas di Blok East Natuna, kendati memiliki saham sebesar 42,5 persen.
Wakil Menteri ESDM, Acandra Tahar menerangkan, keputusan tersebut diambil karena secara keekonomian, Blok East Natuna, tak masuk dalam portofolionya.
“Gas CO2 (karbon dioksida) di sana sangat tinggi, 72 persen,” ujarnya. Selain Exxon, komposisi saham lain sebesar 42,5 persen dimilik Pertamina dan PTT Exploration and Production 15 persen.
Namun demikian, Exxon tetap bakal membantu pemerintah dalam mengelola blok East Natuna dengan menawarkan teknologi pengelolaan CO2 yang cuma dimiliki beberapa perusahaan migas di dunia.
“Entah apakah teknologi alternatif itu lebih murah, itu yang dikaji,” jelas Arcandra.
Perusahan asal Amerika Serikat ini pun menjanjikan akan memberikan seluruh data-data terkait eksplorasi migas di Blok East Natuna yang sudah ditangani sejak 1970 kepada Indonesia.