KedaiPena.Com – Tidak kurang dari 1.182 orang telah mengunjungi the 1st First Indonesia Food and Beverage Expo (IFBE) di Gedung Expo House of Indonesia (HOI), Davao City. Pengunjung berasal dari kalangan pengusaha, pedagang, chamber of commerce, media, dan umum dari Davao dan kota-kota di Mindanao, bahkan dari Manila.
“Sebanyak 20 booth ukuran 2X3 meter yang dibangun KJRI Davao di House of Indonesia dipenuhi para pengunjung baik para para pengusaha maupun umum”, demikian penjelasan Konsul Jenderal RI Berlian Napitupulu kepada Media.
“Sebanyak 16 perusahaan Indonesia di bidang makanan dan minuman (FnB) berskala ekspor telah berpartisipasi pada kegiatan pameran Food and Beverage Expo yang pertama dilakukan KJRI Davao City,” imbuh Konjen Berlian Napitupulu.
Disamping mengikuti Expo, para exhibitors juga melakukan business matching dengan para mitra potensial mereka secara langsung baik di booth Expo maupun di ruang meeting yang disediakan KJRI, tambah Konjen Berlian.
Acara Expo dimulai dengan pengguntingan pita secara serentak oleh Dubes RI Johny Lumintang, Ketua Mindanao Development Authority, dan Konsul Jenderal RI Davao City Berlian Napitupulu yang dilanjutkan dengan pertunjukan tari-tarian dan lagu-lagu yang ditampilkan secara apik oleh para seniman.
Dalam kata sambutan, Konjen RI Berlian Napitupulu menyampaikan bahwa Expo ini merupakan bagian dari 10 rangkaian kegiatan promosi ekonomi dan budaya Indonesia dalam rangka peningkatan hubungan perdagangan kedua negara, khususnya wilayah Mindanao. “Mindanao merupakan pasar potensial bagi produk makanan dan minuman Indonesia, karena wilayah ini merupakan prioritas pembangunan ekonomi Filipina, berpenduduk besar, kaya sumber daya alam dan tetangga Indonesia. Potensi sosial ekonomi dan momentum pembangunan di Mindanao ini harus dimanfaatkan oleh para perusahaan Indonesia†tegas Konjen Berlian pada acara tersebut, ditulis Kamis (23/3).
Duta Besar RI untuk Filipina Johny Lumintang yang menyampaikan Keynote Speech menekankan bahwa kegiatan promosi produk Indonesia yang dilakukan oleh KJRI Davao adalah bagian dari upaya nyata Diplomasi Ekonomi dalam meningkatkan nilai perdagangan Indonesia di Filipina. Upaya ini akan terus ditingkatkan mengingat dalam waktu dekat akan ada konektivitas langsung melalui jalur laut kapal RoRo (Roll-on Roll off) antara Bitung-General Santos-Davao.
Turut hadir pada memberikan supporting message pada kegiatan expo adalah Secretary HJ Abul Khayr Alonto, pejabat selevel menteri yang membawahi Badan Perencanaan Pembangunan Mindanao (MinDa). Secretary Alonto sepakat bahwa promosi melalui kegiatan expo sangat mendukung peningkatan hubungan perdagangan kedua negara, khususnya wilayah Mindanao.
Sementara itu, Davao City Administrator, Zulaeka Lopez pada kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya kepada KJRI Davao yang secara aktif mempromosikan hubungan di bidang perdagangan, kebudayaan dan pariwisata di Davao City. Zulaeka juga mengapresiasi partisipasi aktif KJRI dalam mendorong people-to-people contact antara Mindanao dan Indonesia melalui kegiatan trade and cultural expo KJRI serta keikutsertaan KJRI Davao dalam Parade Kota untuk merayakan HUT ke-80 Kota Davao pada 16 Maret 2017.
Beberapa booth yang paling ramai dikunjungi para pengunjung antara lain: Kopiko, Richeese, Teh Botol Sosro/Fruit Tea dan Diabetasol.
Di sela-sela Expo, juga diadakan sesi Cooking Demo yang menampilkan chef profesional dari Jakarta yaitu Mukhamad Solihin dan Joko Sukidjo. Menu khas Indonesia yang disajikan dantara lain: Nasi Goreng, Mie Goreng Jawa, krupuk udang, emping dan kue Klepon.
Disamping dapat mencicipi beberapa sample makanan dan minuman, para pengunjung disuguhi pula degan seni tari yang ditampilkan secara apik oleh para penari dari Sekolah Indonesia Davao dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Atraksi seni budaya Indonesia dalam Expo menjadi sangat meriah dengan penampilan lagu-lagu daerah dan nasional Indonesia serta lagu-lagu internasional yang dimainkan dengan ciamik oleh vocal group profesional Trio Batak.
Tidak hanya di dalam gedung, Para pengunjung juga memenuhi Food Court di halaman gedung HOI yang menyajikan makanan khas Indonesia karya masyarakat Indonesia dan Dharma Wanita Persatuan KJRI Davao. Beberapa makanan yang menjadi favorit pengunjung Food Court antara lain: sate, rendang, soto, bakso, gado-gado, kue klappertart, dan makanan khas Manado.
Selama pelaksanaan expo telah terjadi sejumlah transaksi langsung dan juga beberapa transaksi potensial antara exhibitors dengan pengusaha setempat yang diprediksi dapat membuka jalan bagi masuknya lebih banyak produk makanan dan minuman Indonesia di pasar Filipina, khususnya Mindanao. Salah satu exhibitor telah mencapai deal untuk pengiriman coconut sugar sebanyak 20 ton ke Davao. Sementara Es Teller 77, telah menemui Pimpinan Gaisano Mall dan SM Mall untuk membicarakan kemungkinan membuka gerai di mall terbesar di Davao tersebut.
Mengutip apa yang telah disampaikan oleh Konjen Berlian “this expo is outcome oriented, all the transaction from this event will be the foundation for long term beneficial trade ralations between Indonesia and Mindanaoâ€.
Laporan: Anggita ramadoni