KedaiPena.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan dukungannya pada rasionalisasi dan privatisasi BUMN bukan strategis, yanh disampaikan oleh Calon Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengatakan bahwa Kementerian BUMN di bawah kepemimpinannya sejauh ini telah berhasil memangkas jumlah BUMN dari semula 142 menjadi 41 perusahaan. Hal ini sejalan dengan peta jalan atau roadmap Kementerian BUMN 2024-2034.
“Sangat mendukung dan teman-teman media juga tahu bahwa dalam peta jalan 2024-2034, kalau bisa BUMN itu berjumlah 30-an. Sekarang (jumlah perusahaan BUMN) bisa menjadi 41 perusahaan pun baru tahun ini,” kata Erick kepada wartawan saat Mandiri Investment Forum di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Ia juga menyatakan mendukung pernyataan Prabowo terkait keberadaan hotel-hotel BUMN yang dianggap tidak strategis. Ia menjelaskan dulunya setiap BUMN memang memiliki hotel, tetapi kini sudah dikonsolidasikan di bawah satu payung, yakni PT Hotel Indonesia Natour (HIN).
“Jadi apakah hotel BUMN perlu? Menurut saya itu bukan hal yang signifikan,” ujarnya.
Erick Thohir menyatakan ada tiga hal yang harus dijalankan oleh BUMN. Pertama, BUMN harus menjadi korporasi yang sehat, dan ini penting karena BUMN merupakan salah satu penyumbang pendapatan negara melalui pajak, dividen, dan lain sebagainya.
Kedua, BUMN harus berperan dalam pembangunan ekonomi dengan berinvestasi di sektor-sektor strategis dan menciptakan lapangan kerja.
“Ketiga, BUMN harus mendukung ekonomi kerakyatan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa