KedaiPena.Com – Kematian Enjelin Johanna Simanjuntak (14) masih menyisakan kesedihan dan duka mendalam bagi keluarga, terutama Ester Simanjuntak (22), yakni kakak pertama Enjelin.
Dengan mimik tegas, Ester dalam keterangannya kepada wartawan usai pemakaman Enjelin di Pinangsori, Tapteng, Sabtu (11/6), bahkan mengaku menaruh dendam atas peristiwa naas yang menimpa adik bungsunya itu.
Ester mengungkapkan, Dokter yang melaksanakan operasi terhadap adiknya dapat dihukum, karena menunjukkan sikap yang tidak baik paska Enjeline dinyatakan meninggal dunia. Yakni tertawa.
“Kalau harapan kami diusut sampai tuntas, kalau untuk pihak rumah sakit terutama untuk dokternya, yang bikin hati saya sakit dan dendam, saya mau dokternya dihukum, karena saat adek saya meninggal, dia masih bisa tertawa sambil bilang, ngapain kalian panggil-panggil dia, mau sampai jungkir balik pun, dia gak akan bisa lagi untuk bangun, untuk hidup lagi,” ungkap Ester menirukan pernyataan dokter.
Tidak diketahui, siapa dokter yang dimaksudkan Ester. Begitupun, ia mengaku sangat berharap agar kasus itu terungkap dan ada hukuman setimpal.
“Benar-benar, mau kalau mereka dapat hukuman yang setimpal, karena dari awal adikku cuma sakit demam dan sakit di perut,” pungkasnya.
Diketahui, Enjelin adalah pasien di Rumah Sakit RSUD Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah. Usai menjalani proses operasi pada Senin (6/6) dan Selasa (7/6) kemarin, pelajar kelas II SMP itu akhirnya meninggal dunia.
Oleh pihak keluarga, kematian Enjelin menuai kecurigaan dan memunculkan dugaan adanya malpraktik dalam operasi yang dilakukan para dokter. Keluarga pun akhirnya melaporkan dugaan itu kepada Polres Tapanuli Tengah. Enjelin akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk menjalani autopsi.
(Dom)