KedaiPena.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan peta jalan untuk pemensiunan dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) akan selesai pada September 2024.
“September, sebulan dari sekarang. Marves meminta saya dua minggu. Tapi saya minta harus ada Jamdatun (red: Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara),” kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, ditulis Jumat (23/8/2024).
Ia menjelaskan, peta jalan tersebut dibutuhkan untuk menentukan PLTU mana yang akan dipensiunkan sebelum 2030 dan setelah 2030.
Adapun PLTU yang ditargetkan akan dipensiunkan sebelum 2030, yakni sebanyak 13 PLTU, yang diperoleh dari hasil analisis terkait berapa banyak PLTU yang dapat dipensiundinikan guna mendukung ambisi Indonesia untuk mewujudkan net zero emission (NZE).
“PLTU yang akan dipensiunkan dini, yang tidak memenuhi persyaratan seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik,” urainya.
Pada Pasal 3 ayat (4) huruf b, terdapat persyaratan pengembangan PLTU, seperti terintegrasi dengan industri yang dibangun berorientasi untuk peningkatan nilai tambah sumber daya alam atau termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang memiliki kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan/atau pertumbuhan ekonomi nasional.
Lebih lanjut, terdapat syarat berupa komitmen melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca minimal 35 persen dalam jangka waktu 10 tahun sejak PLTU beroperasi dibandingkan dengan rata-rata emisi PLTU di Indonesia pada tahun 2021 melalui pengembangan teknologi, carbon offset, dan/atau bauran Energi Terbarukan.
“Kalau emisinya polluted banget, maka memenuhi kriteria untuk dipensiunkan. Ada juga syarat berupa beroperasi paling lama sampai dengan tahun 2050,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa