KedaiPena.Com – Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menepis anggapan negatif sejumlah pihak terkait langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang menjadi sorotan akhir-akhir ini.
Erick sendiri menjadi sorotan setelah langkahnya mendatangi toliet di SPBU Pertamin Persero. Selain itu, Erick juga mendapatkan sorotan dan nyinyir lantaran langkahnya menjadi Anggota Banser.
“Soal toilet SPBU pertamina ya wajar dong, hal itu menunjuk kan kepedulian pak menteri pada kebutuhan rakyat kecil.Masa cuma untuk buang hajat aja masih perlu membayar di SPBU Pertamina. Harusnya toilet di SPBU itu difungsikan sebagaian bagian dari pelayanan kepada publik, jangan di pungut biaya lagi,” papar Irma, Selasa, (30/11/2021).
Sedangkan untuk menjadi anggota Banser, Irma menekankan, jika Erick Thohir hanya diundang dalam acara pembaretan sebagai tamu kehormatan.
“Pak Erick kan di undang pada acara pembaretan banser DKI sebagai tamu kehormatan, lalu beliau ditawari menjadi anggota kehormatan, kenapa tidak? Bagus dong, selain untuk memberikan semangat beliau juga peduli pada kegiatan- kegiatan banser NU yang konstruktif,” papar Irma.
Irma pun menyayangkan, langkah tersebut dikaitkan dengan pilpres 2024. Menurut Irma, pihak- pihak yang mengaitkan langkah tersebut dengan pilpres 2024 ialah orang kepo.
Mantan Anggota DPR RI ini menegaskan, jika setiap warga negara republik Indonesia, berhak untuk dipilih dan memilih.
“Kenapa pada kepo? Beliau muda, cerdas, sukses dan punya kepedulian pada bangsa dan negara, yang meng kritik itu orang orang yang tidak faham konstitusi tentang hak dan kewajiban warga negara,” tegas Irma.
“Sepanjang Erick Thohir foks pada tugasnya sebagai Menteri, way not punya keinginan jadi pemimpin masa depan?,” tambah Erick.
Irma pun melihat, jika pihak- pihak yang mengaitkan langkah Erick Thohir soal pancapresan tersebut panik dan tak mengerti soal hak kewajiban warga negara.
“Sampai hari ini menurut saya, Erick enggak pasang baliho dan belum pernah bicara soal 2024 tuh. Yang pasti panik dan tidak mengerti hak dan kewajiban warga negara tentang hak memilih dan dipilih dalam electiont,” pungkas Irma.
Laporan: Muhammad Hafidh