KedaiPena.Com- Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir resmi terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. Terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar, di Hotel Shangri La, Jakarta, Kamis,(16/2/2023).
Sekretaris Jenderal Perkumpulan Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Abe Tanditasik memberikan selamat atas terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketum PSSI. Abe begitu ia disapa berharap Erick tak hanya menjadi harapan baru namun juga menerapkan standart prestasi tinggi.
“Selamat kepada Bung Erick Tohir sebagai Ketua Umum PSSI terpilih. Semoga tidak hanya menjadi harapan baru, tetapi juga bisa menerapkan standar prestasi tinggi bagi sepak bola Indonesia,” jelas dia.
Ia pun menerangkan, bahwa PSSI harus folus pembibitan dari football academy di seluruh daerah. Ia pun merangkak, keberadaan SSB sangatlah penting untuk menjaring anak-anak berbakat mulai dari usia dini atau sekolah dasar.
“Sistem pembinaan pemain untuk kompetitif di kancah internasional. Keberadaan sport science dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence akan mendapatkan data pemain secara nasional,” beber dia.
Ia menerangkan, bahwa banyak pemain sangat berbakat namun tidak terpantau oleh klub jika hanya menggunakan pengamatan visual dari klub ke klub, atau bahkan kampung ke kampung.
Dengan AI, kata dia, maka klub dan bahkan timnas sudah bisa mendapatkan data terlebih dahulu sebelum melakukan pengamatan visual.
“Sistem manajemen tim untuk menjadi kompetitif, dimana Manager juga merupakan Pelatih Kepala, agar pembentukan dan rencana tim menjadi utuh,” ungkap dia.
Ia pun mengakui, hari ini sistem sepak bola di tanah air masih aneh. Karena untyk manager bisa dari mana saja yang belum tentu selaras dengan program kerja pelatih kepala.
“Ini harus segera dibenahi jika ingin membuat tim menjadi lebih terprogram dan tidak saling lempar tanggung jawab. Kita bisa lihat di semua negara maju, pelatih kepala adalah juga sebagai manajer tim,” papar dia.
Ia pun memamparkan, juga saat ini pentingnya sistem kompetisi profesional, modern dan berkesinambungan. Ia menegaskan, hal itu mulai dari pembenahan jadwal kompetisi dengan standar internasional.
“Paruh musim terjadi di akhir tahun. Kemudian penggunaan AI tadi untuk memantau bakat khususnya pemain lokal. Karena akan menyedihkan jika sampai pemain penyerang bahkan tidak mendapat tempat karena tidak ada data bakat dan prestasi. Sehingga apa yang terjadi di timnas, kita kesulitan mencari penyerang. Ujung-ujungnya jalan pintas dengan naturalisasi. Ini juga harus dibenahi,” pungkas dia.
Laporan: Tim Kedai Pena