KedaiPena.Com- Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI mendukung penuh langkah Kementerian BUMN pimpinan Erick Thohir yang akan melakukan investigasi terkait dugaan laporan keuangan yang dipoles oleh sejumlah BUMN karya.
Dukungan itu disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto menanggapi dugaan
manipulasi laporan keuangan yang dilakukan dua BUMN karya yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero).
“Dugaan dipoles sangat besar. Kita dukung adanya audit investigatif. Banyak proyek rugi disembunyikan laporannya. Diduga banyak proyek merugi. Sehingga laporan keuangan menunjukkan keuntungan padahal rugi,” kata Darmadi,Rabu,(7/6/2023).
Darmadi menegaskan, kondisi demikian jika tidak segera ditangani akan berdampak serius terhadap jalannya perusahaan pelat merah tersebut.
“Harus segera diamputasi ketika ada gejala berbau korupsi ataupun kecurangan karena efeknya bisa membuat perusahaan secara keseluruhan bisa collapse. Tentu kondisi ini harus kita cegah karena ada tanggungjawab besar kepada rakyat,” tegas Bendahara Megawati Institute itu.
Politikus PDIP ini juga mendorong agar KemenBUMN melakukan upaya bersih-bersih secara menyeluruh.
“Tak hanya BUMN karya, patut diduga BUMN lain pun bisa jadi melakukan hal serupa soal laporan keuangannya (dipoles). Ini alarm serius bagi KemenBUMN,” tandasnya.
Darmadi menyarankan agar KemenBUMN membuat sistem yang terintegrasi terkait mekanisme laporan keuangan seluruh BUMN.
“Harus dibuat sistem laporan keuangan yang terintegrasi di mana di dalamnya dibuat mekanisme satu pintu (one get system). Dalam sistem ini KemenBUMN dalam posisi menyetujui atau tidak laporan keuangan yang dibuat BUMN-BUMN. Jadi tidak asal terima laporan saja dari mereka tapi harus ada kontrol ketat sejak dari hulu,” tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat kerja dengan komisi VI DPR RI, Senin (5/6/2023) kemarin menyebut ada sejumlah persoalan serius yang tengah terjadi di BUMN karya.
Kartika karib disapa Tiko itu menyebut, salah satu persoalan di BUMN karya yaitu adanya dugaan laporan keuangan yang ‘dipoles’.
“Karena memang di beberapa karya seperti Waskita, seperti Wika ini memang pelaporan keuangannya juga tidak sesuai dengan kondisi riilnya. Artinya dilaporkan seolah untung bertahun-tahun, padahal cashflow-nya tidak pernah positif sebenarnya,” terangnya.
Ini memang ada isu di dalam pelaporan keuangan kita sedang investigasi, sebenarnya apakah memang pelaporan keuangan selama ini riil, apa jangan-jangan perlu restatement,” sambungnya.
Laporan: Muhammad Rafik