KedaiPena.Com – Langkah Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat sejumlah talenta muda untuk menjadi direksi dan komisaris di BUMN patut diduga sebagai upaya pemetaan untuk kepentingan Pilpres 2024 nanti.
“Bisa jadi itu atau patut diduga sebagai upaya mapping elektoral (pemetaan suara) dari kalangan milenial untuk kepentingan pilpres nanti. Jumlah pemilih milenial kan nanti sangat signifikan di 2024 nanti,” kata Politikus Gerindra Abdul Wachid kepada wartawan, Rabu (24/6/2020).
Hal tersebut, lanjut Wachid lantaran pengangkatan pengangkatan talenta muda tersebut tidak dibarengi dengan tahapan uji publik.
“Negara mendesain BUMN sebagai tempat orang-orang punya visi yang jelas bukan tempat balas jasa. BUMN ini dari uang rakyat seharusnya perekrutan direksi maupun komisaris tidak hanya berdasar kepada kompetensi saja atau mereka telah berhasil pegang perusahaan pribadi, namun sangat di perlukan uji publik. Ingat BUMN ini dari uang rakyat, harus berdampak pada rakyat banyak,” ungkap Wachid.
Wachid lantas menerangkan, bahwa semangat BUMN yang lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara tidak bisa disamakan dengan semangat perusahaan swasta yang hanya berpijak pada keuntungan semata.
“Kepentingan negara hanya satu yaitu kemakmuran rakyatnya bukan kepentingan komersial. Sangat berbeda dengan perusahaan swasta. Terkadang BUMN harus merugi asal untuk kepentingan rakyat banyak. BUMN tidak hanya mengejar profit saja, tapi kepentingan rakyat harus di nomor satukan,” tegas Wachid.
Wachid juga mengingatkan, agar perusahaan-perusahaan plat merah diisi oleh orang-orang yang tidak memiliki orientasi atau afiliasi terhadap kepentingan kelompok maupun golongan tertentu.
“Orang-orang BUMN harus bersih dari kepentingan politik praktis,” pungkas Wachid.
Laporan: Muhammad Hafidh