KedaiPena.Com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membantah kabar jika dirinya masuk dalam bursa kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin periode 2019-2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Emil sapaan khasnya saat menanggapi beredarnya nama dirinya masuk dalam bursa kabinet Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Enggak, enggak. Saya kira kekuasan itu sama saja. Apa bedanya menteri, gubernur, kan sama-sama ngurus rakyat. Cuma beda judul aja, kan gitu ya,” ungkap Emil kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu, (20/10/2019).
Emil melanjutkan dirinya hingga saat ini masih berikhtiar untuk menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat. Oleh sebab itu, Emil tidak berharap untuk mendapatakan jatah menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Bagi saya pribadi, saya fokus ngurus 50 juta orang, rumit, dinamik, dan menurut saya, saya latihan multidimensi ada di level gubernur. Mungkin belum saatnya kalaupun iya,” papar Emil.
Harapan Kepada Jokowi-Ma’ruf ke Depan
Emil berpesan agar kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf lima tahun ke depan dapat melanjutkan hal yang kurang dan mesti diperbaiki.
“Saya harap jangan melihat masa lalu lagi, urusan pemilihan pemilu, kita lihat ke depan. Kalau terlalu banyak liat spion bisa ketabrak,” ungkap Emil.
Emil mengimbau agar rakyat Indonesia bisa mendukung kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin hingga selesai. Emil mengatakan pesan tersebut berlaku bagi pihak yang tidak mendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Kalau pemimpin sudah dilantik, dan terpilih, mau dicoblos atau tidak, maka kita dukung. Karena beliau adalah nahkoda hidup kita lima tahun ke depan,” papar Emil.
Tidak hanya itu, Emil juga meminta, agar Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dapat memfokuskan pembangunan di Jabar.
“Saya berharap daerah tingkat II-nya dimekarkan. Penduduknya terlalu banyak hampir 50 juta, kurang ke urus secara daerah yang cuma 27. Jawa timur saja penduduk 40 (juta), daerahnya 38,” papar Emil.
“Makanya suka ada dinamika Bekasi pengen ini, Bogor pengen itu sebenarnya karena wilayahnya terlalu luas. Harapannya mudah-mudahan Pak Jokowi bisa mengakomodir,” sambung Emil.
Emil juga meminta keadilan fiskal dapat diwujudkan. Sebab, jika mengacu fiskal ke kami ini harus sesuai dengan jumlah penduduk.
“Kalau penduduknya besar, bantuan fiskalnya juga harusnya besar. Sekarang masih belum lah ya, hanya dua itulah kira-kira. Jabar 20 persennya Indonesia. Jadi kalo Jawa Barat-nya bisa kondusif ya Insya Allah menyumbangkan kondusifitas di Indonesia,” tandas Emil
Laporan: Muhammad Hafidh