KedaiPena.Com – Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-bangsa menetapkan tahun 2017 sebagai “Tahun Pariwisata Berkelanjutan International untuk Pembangunan.”
Sejalan dengan itu, hotel-hotel di Indonesia dan di Asia secara keseluruhan juga telah melakukan berbagai inisiatif yang tidak hanya sebatas mendaur ulang limbah, tetapi menyajikan makanan organik untuk mendukung program-program pariwisata ramah lingkungan.
Contohnya, mengintegrasikan aspek ‘hijau’ ke dalam desain dan arsitektur, bahkan menyediakan para ahli biologi kelautan untuk mendampingi para wisatawan pada perjalanan edukasional di tengah-tengah liburan mereka.
Berikut enam penginapan ramah lingkungan yang ada di Asia yang pantas dikunjungi:
1. Hotel Icon, Hong Kong
Oase yang terletak di perkotaan ini didedikasikan bagi pendidikan ekowisata dan kelestarian lingkungan. Itu terbukti dari kerja sama yang terjalin dengan Jurusan Pariwisata Universitas Politeknik Hongkong.
Di sini memiliki lebih dari 8.000 tanaman yang ditanam menjulang tinggi secara vertikal mengelilingi hotel, sistem pendingin dan pemanas yang menggunakan energi yang efisien, pencahayaan dan ventilasi natural yang alami, sistem pendaftaran hotel yang tidak membutuhkan kertas, serta program-program daur ulang sampah dan donasi makanan.
Yang paling menarik, juga menawarkan antar-jemput bandara dengan Pelayanan Limousine oleh mobil berbahan bakar listrik Tesla.
2. Park Royal on Pickering, Singapura
Bangunan menawan ini jarang ditemui wisatawan. Dengan arsitektur bergelombang yang unik dan memadukan antara unsur beton abu-abu dengan kebun bertingkat yang menyerupai sawah di Bali.
Hotel ini sangat ramah lingkungan secara luar-dalam, karena dilengkapi dengan program pengumpulan air hujan, panel surya, dan lampu LED yang terpasang di seluruh properti. Para tamu juga dapat menemukan dinding hidup, koridor terbuka, dan air terjun di taman sepanjang 300 meter yang mengelilingi bangunan.
Atas usaha untuk menciptakan bangunan ramah lingkungan, hotel ini memperoleh penghargaan The Green Mark Platinum Award,penghargaan tertinggi akan kesadaran ekologi pada praktek bangunan.
3. Soori Bali, Indonesia
Terletak di sepanjang pesisir Uluwatu, kian akan mendapati Soori Bali sebagai penginapan mewah nan sempurna yang jauh dari hiruk pikuk Denpasar.
Hotel ini dibangun dengan menggunakan material daur ulang dan dirancang untuk membaur dengan alam dan bukit di sekitarnya dengan tetap mempertahankan unsur natural dari flora dan fauna.
Sebagai pioner dalam ekowisata, properti ini merupakan penginapan pertama di Indonesia yang mendapatkan level tertinggi sertifikasi, The Green Globe for Environmentally Sustainable Design.
4. El Nido Pangulasia, Filipina
Berlokasi di salah satu pantai terindah di Filipina, hotel mewah ini mengelola instalasi pengolahan limbahnya sendiri, memastikan bahwa tidak ada satupun limbah yang mengontaminasi laut dan memisahkan limbah plastik, organik, dan kertas, sebelum melakukan daur ulang.
Penginapan tersebut juga mengolah air hujan untuk digunakan pada kamar-kamar tamu dan tempat tinggal staff.
El Nido hanya menawarkan makanan laut yang aman dan berkelanjutan, begitu juga dengan aktivitas air yang tidak membahayakan laut, seperti kayaking dan snorkelling, karena peralatan bermotor dapat berpotensi merusak lingkungan laut.
5. Gayana Eco Resort, Malaysia
Terletak pada pantai lepas Kota Kinabalu, Gayana Eco Resort tersebar di sepanjang laut. Penginapan tersebut merupakan villa di atas air berlantai kaca yang memungkinkan para wisatawan untuk melihat kehidupan laut di bawahnya.
Penginapan ini juga memiliki bak mandi air panas terbuka yang terletak hanya beberapa langkah dari laut serta menawarkan pemandangan spektakuler Gunung Kinabalu.
Gayana Eco memiliki pusat penelitian ekologi laut yang menaungi para ahli biologi kelautan professional yang berfokus pada rehabilitasi dan perawatan terumbu karang serta kerang raksasa yang hampir punah.
6. Song Saa Private Island, Kamboja
Terletak pada sebuah pulau privat yang memiliki privasi dan eksklusivitas yang maksimal, penginapan mewah ini dirancang dan dibangun untuk melestarikan terumbu karang dan kehidupan laut di sekitarnya.
Song Saa Private Island mendaur ulang semua air yang digunakan pada pulau tersebut dan juga memperkenalkan vegetasi asli disekitar penginapan.
Vila-vila dan furniture yang di dalamnya dibangun dengan menggunakan kayu pelampung dan juga kayu daur ulang dari kapal-kapal tua nelayan Kamboja, menambahkan sentuhan orisinil Khmer pada dekorasi kontemporernya.