KedaiPena.Com – Impian setiap perancang untuk berlaga di dunia Internasional memang bukan impian biasa.
Kesempatan emas ini tentu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh ke-enam desainer Indonesia untuk mengenalkan koleksi yang dihasilkannya. Adapun desainer yang akan tampil dalam NYFW adalah Dian Pelangi, Barli Asmara, Catherine Njoo, Melia Wijaya, Vivi Zubedi, Doris Dorothea.
Mereka akan berangkat menuju panggung New York Fashion Week (NYFW):Â First Stage Spring Summer 2018. Keenam desainer tersebut dipilih oleh International Management Group (IMG), selaku penyelenggara New York Fashion Week.
Para desainer ini digawangi oleh Fara Shahab dan Riza Assegaf. Hal ini disampaikan oleh Teti Nurhayati, CEO Indonesia Fashion Gallery yang berbasis di Manhattan, AS, saat jumpa pers.
“Proses panjang yang dilakukan untuk memilih ke-enam perancang ini dimulai dari pengajuan nama, kurasi konsistensi dalam dunia mode, dan mereka akan dipastikan tampil dalam pagelaran NYFW September mendatang,†jelas Teti Nurhayati kepada media di Gran Mahakam Hotel, Jakarta Selatan, Senin (21/08/2017)
Bertajuk Indonesia Diversity, keenam desainer tersebut akan tampil pada 7 September 2017 mendatang. Dalam ajang tersebut, para model yang membawakan koleksi terbaru para desainer akan menggunakan kosmetik lokal, Wardah Beauty.
“Awalnya kita memiliki 16 kandidat, setelah dikurasi enam desainer terpilih ini adalah mereka yang memiliki prestasi dan karya yang luar biasa. Pada panggung tersebut kami mengangkat Indonesia Diversity dan akan ada banyak keberagaman dari Indonesia yang ditampilkan setiap desainer,” ujar Teti.
Wanita yang menjembatani para desainer untuk memasuki pasar Amerika ini menuturkan, keenam desainer akan tampil pada acara pembukaaan NYFW di The Dream Down Town. Menariknya, tidak hanya busana, Doris Dorothea yang merupakan merek tas premium asal Indonesia juga akan mewarnai slot Indonesia Diversity dan berkolaborasi dengan para desainer.
Sementara untuk koleksi Dian Pelangi, akan menggunakan batik sebagai koleksi hijab dengan desain yang lebih modern ala New York City. Kemudian, Barli Asmara akan mengambil inspirasi zaman Victorian dalam koleksi ready-to-wear deluxe yang bernuansa putih. Sebanyak 13 koleksi Barli ini dibuat dengan cara yang sangat detail.
Dirinya menggabungkan beberapa teknik jahit serta cutting yang modern, namun dengan gaya pakaian wanita bangsawan. Kemudian, Vivi Zubedi akan memperkenalkan abaya yang menjunjung kaidah Islam dalam berbusana. Dengan konflik Muslim Bent yang terjadi di Amerika membuat keberaniannya bangkit dan mengusung judul Mekkah, Medinah, Jannah.
“Pesan yang disampaikan dengan pakaian ini, adalah Bhineka Tunggal Ika. Orang Amerika terkenal dengan menolak skintone racism. Saya juga ingin hal itu berlaku untuk semuanya termasuk agama. Seperti koleksi ini, tampil indah dengan perpaduan batik, songket dan pakaian khas Timur Tengah (Abaya),” ungkapnya.
Catherine Njoo memboyong Batik Indonesia. Dengan nuansa hitam dan emas, batik Prada asal Bali dikemas dengan apik dan elegan. Catherine berkolaborasi dengan G Liem untuk aksesori dengan menciptakan motif bunga kamboja dari bahan logam. Sementara Melia Wijaya akan mengangkat tema Sawung Galing yang mentransformasikan motif batik ayam menjadi motif sulam. Menggunakan teknik bordir di setiap motifnya, hingga tampil lebih modern dan memukau.