KedaiPena.com – Tiap orang mempunyai cara dan gaya masing masing dalam melakukan suatu pekerjaannya. Demikian pula dengan sosok Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dalam mengejawantahkan program Nawacita Presiden Jokowi.
Rizal Ramli yang juga penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) selalu berpikir secara academis dan ilmiah. Namun, kerja keras Tokoh perubahan yang berpegang teguh dalam mengusung ekonomi kerakyatan ini, selalu mendapat tekanan dan diposisikan sebagai biang gaduh. Termasuk dalam memperjuangkan blok Masela.
Sayangnya, yang jadi pemicu kegaduhan blok masela ini adalah Menteri ESDM Sudirman Said yang didukung Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan melontarkan statemen-statemen yang menyerang Menko Rizal.
Hal inilah yang membuat Staf Khusus Kemenko Maritim dan Sumber Daya bidang Kemasyarakatan Elly Oemar sedih dan curhat kepada kedaipena.com sesaat lalu, Rabu (9/3).‎
“Padahal, Pak Menko diperintahkan Presiden Jokowi untuk menahkodai 4 kementerian yaitu kementerian ESDM, KKP, Pariwisata, dan Perhubungan. Saya melihat selama ini Pak Rizal sudah banyak kerja keras melakukan segala hal yang baik untuk rakyat. Tapi kok Pak Menko bukannya mendapat perhatian, malah saya merasa Pak Rizal dizalimi terus ya?” tanya Elly terheran-terheran.‎
Elly semakin merasa sedih lantaran Menko Rizal tidak hanya dizalimi soal Blok Masela, tapi semua yang kerjakan Rizal Ramli sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari sesama anggota Kabinet Kerja. Seolah, tutur Elly sambil terisak menahan tangis, semua yang dilakukan Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu selalu bertentangan dan tidak setuju dengan pendapat Pak Rizal.
“Pak Menko kan mau menjelaskan secara terbuka bahwa minyak dan gas harus memberikan nilai tambah, sehingga memberikan multiplier effects pada perekonomian daerah dan dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia,” ungkapnya
Penghakiman sepihak itu, menurut Elly, merupakan bentuk sebuah penzaliman. Meski apa yang diungkapkan oleh pimpinannya itu kemungkinan ada benarnya. Terlebih selama ini Rizal Ramli selalu berpikir secara akademis, ilmiah, dan bukan hantam kromo asal bapak senang alias ABS.‎
“Padahal Pak Rizal selalu berusaha membuat kebijakan untuk kepentingan rakyatnya,” jelas Elly.
Sebagai seorang Staf Khusus Menko, Elly mengaku sering ‎melihat Rizal pontang -panting untuk selalu mencari solusi dalam setiap persoalan rakyatnya. Rizal bahkan tidak memikirkan kondisi dan kesehatan dirinya.‎
“Lebih- lebih lagi Pak Rizal suka lupa makan karena terlalu banyak yang dipikirkan. Semua itu dia lakukan hanya untuk rakyatnya semata, tapi aneh kalau selama ini banyak orang yang tidak suka dengan Pak Rizal,” sambungnya.‎
‎Selama ini, masih curhat Elly, sosok penasehat ekonomi PBB itu tidak pantang menyerah memperjuangan kemandirian dan kedaulatan perekonomian bangsa ini. Rizal tidak rela kekayaan bangsa ini dijarah negara asing.
‎
‎”Tapi kok selalu ada saja yang merasa keberatan. Itu kan namanya dizalimi, bukannya diperhatikan malah dizalimi,” tutupnya penuh tanya‎. (oskar/veb)