KedaiPena.com – Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan setiap calon yang maju dalam pilkada serentak 2024, baru akan terlihat elektabilitasnya di awal bulan Sepetember ini.
“Pasti akan ada survei elektabilitas lagi, sehingga terlihat perbandingan para calon yang maju setelah dipasangkan. Karena semuanya aka real jika survei itu dilakukan setelah mereka dipasangkan. Kan baru beberapa hari yang lalu,” kata Ujang dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (1/9/2024).
Ia menyebutkan, kemungkinan lembaga survei akan mulai melakukan survei dan menginformasikan hasil surveinya, seminggu setelah para calon tersebut dipasangkan.
“Kalau sebelumnya kan hanya personal saja yang dilihat elektabilitasnya, belum elektabilitas pasangan. Akan berbeda hasilnya, antara personal dan berpasangan,” urainya.
Untuk Pilkada Jakarta, ia menyatakan belum bisa menilai elektabilitas dari pasangan calon yang last-minute diumumkan oleh partai pendukungnya.
“Seperti Pramono Anung, itu belum bisa diketahui elektabilitasnya. Karena pengumumannya saja last minute. Itu kan kejutan. Sebelumnya, kan nama Anies Baswedan yang muncul. Jadi belum bisa ketahuan, apakah elektabilitas Pramono Anung itu lebih atau kurang dibandingkan Ridwan Kamil. Belum ada yang survei kan kemarin-kemarin,” urainya lagi.
Terkait Ridwan Kamil, Ujang menyatakan, dari hasil survei kemarin, mantan Gubernur Jawa Barat ini ada di posisi ketiga.
“Tapi ini belum bisa menjadi patokan bisa menang atau kalah. Karena banyak faktor untuk menentukan pasangan calon tersebut diunggulkan atau tidak. Ada faktor kualitas, elektabilitas, figuritas, dan akseptibitas. Harus dilihat juga kekurangan dan kelebihan dari masing-masing paslon,” ungkapnya.
Selain itu, perlu dilihat juga kekuatan mesin partai dan gerakan para relawan dari masing-masing pasangan calon.
“Karena itu juga menentukan,” tandasnya.
ia menyatakan gambaran calon pemenang dari pilkada serentak 2024 ini bisa dilihat dari hasil urvei-survei selama tiga bulan ke depan.
“Tentunya survei yang dimaksud adalah survei yang dilakukan oleh lembaga survei yang berkualitas ya. Survei yang objektif ya, yang bisa menilai,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa