KedaiPena.Com – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melakukan observasi tentang keberadaan elang flores di wilayah kerja Resort Sembalun, Seksi Pengelolaan Wilayah II Kabupaten Lombok Timur, dengan luas areal pengamatan 36,1 hektare (ha).
Kegiatan monitoring yang melibatkan lima anggota tim pelaksana itu dilakukan selama enam hari, yakni 16 hingga 21 Juni 2017.
Hasilnya membuktikan, elang flores di Gunung Rinjani tergolong burung yang terancam punah.
Demikian dikatakan Kepala Subbagian Tata Usaha Balai TNGR, Dwi Pangestu saat merilis hasil penelitian di Mataram, ditulis Rabu (24/1/2018).
Elang flores (Nizaetus floris) yang termasuk burung endemik Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terancam punah akibat perburuan liar, kebakaran hutan dan penebangan pohon.
Dari hasil monitoring, dapat disimpulkan bahwa pada habitat atau monitoring site elang flores yang terdapat di Resort Sembalun seluas 36,1 hektare, hanya terdapat dua elang flores.
Dwi menambahkan, kegiatan pemantauan populasi didasarkan pada perjumpaan-perjumpaan secara langsung yang dilakukan di sejumlah lokasi yang selama ini dijadikan situs pengamatan (monitoring site).
Lokasi pengamatan itu berada di wilayah Dendaun yang termasuk kawasan berbukit, dan memiliki kawasan kantung berupa padang savana dikelilingi bukit dan hutan.
Selain itu, menurut dia, wilayah pemantauan Sajang yang merupakan wilayah padang savana berbatasan dengan hutan primer. Kondisi hutan tersebut masih asli, di mana banyak ditemui sejumlah lembah.
“Lokasi pemantauan terakhir, dikemukakannya, di Mangku Sakti yang merupakan titik lokasi paling sering dijumpai elang flores bertengger,” tandasnya, dilansir Antara.
Laporan: Irfan Murpratomo