KedaiPena.Com – Seekor burung Elang Bondol diduga telah diterlantarkan pihak Taman Satwa Waduk Gajah Mungkur (TSWGM) yang berada di kawasan objek wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogori, Jawa Tengah.
Informasi diterima dari sumber yang merupakan masyarakat Wonogiri, AF, menyebutkan, saat ia berkunjung ke TSWGM pada Selasa (11/7) lalu, ia menyaksikan kondisi seekor Elang Bondol yang terkapar diduga karena kondisi kesehatan yang buruk.
“Awalnya aku main kesana (TSWGM-red) karena ingin refreshing, mumpung lagi libur kerja. Dan aku gak nyangka saat ketemu burung (Elang Bondol) itu. Otomatis aku pun terkejut sekaligus prihatin atas kondisi burung itu,†terang AF melalui pesan singkat kepada KedaiPena.Com, Kamis (13/7).
Pengakuan sumber AF, ia melihat kondisi sangkar Elang Bondol itu juga sangat memprihatinkan. Katanya, Elang tersebut diberi makan potongan daging ayam yang diyakininya sudah 2 hari tidak diganti oleh pengelola taman satwa. Selain itu, AF juga melihat tempat minum yang ada juga terlihat kotor. Ia meyakini air tersebut sudah lebih dari seminggu tidak diganti.
“Parahnya lagi, kondisi kandangnya juga kotor dan bau. Dan juga, tempat buat Bondol yang sakit itu seperti dibuang tepatnya. Seakan dibiarkan mati secara perlahan jika seperti itu perlakuan pihak pengelola,†sebut AF.
AF juga mengungkapkan menyaksikan kondisi kaki elang tersebut yang diduga patah, semetara beberapa cakarnya juga putus dan bulu-bulunya yang terlihat tak lagi sempurna.
AF menambahkan, kondisi Elang Bondol yang terlantar itu sudah diklarifikasi dalam Group Kabar Wonogiri di Facebook. Seseorang pemilik akun FB bernama Fredy Santoso mengatakan bahwa Elang Bondol tersebut adalah satwa titip rawat dari BBKSDA hasil sitaan dari salah satu pejabat di Kabupaten Boyolali.
“Dan kami terima sudah dalam keadaan sakit dan sudah kami rawat di Balai Veteier Jogjakarta. Alhamdulillah sudah ada perkembangan kesehatannya dan masih di rawat oleh dokter hewan kami,†sebut Fredy dalam kolom komentar yang sempat di Sceenshot oleh AF.
Namun AF tetap saja merasa ada janggal atas klarifikasi tersebut. Sebab menurutnya, Fredy mengatakan bahwa Elang Bondol tersebut sudah dikirim ke Jogja 14 hari sebelum tanggal 11 Juli 2017. Sementara AF sendiri mengaku melihat Elang tersebut secara langsung pada hari Selasa (11/7) lalu.
“Menurutku klarifikasi itu janggal, karna dia bilang sudah dikirim ke jogja 14 hari yang lalu, padahal saya ambil gambar burung tersebut sehari sebelumnya,†jelas AF.
Guna memastikan hal tersebut, KedaiPena.Com pun coba melihat postingan di Group Kabar Wonogiri seperti yang dikatakan AF. Namun sayangnya, saat KedaiPena.Com membuka FB, Group Kabar Wonogiri bersifat tertutup sehingga tak dapat melihat postingan tersebut.
Ketika hal ini coba ditanya kembali kepada AF, apakah dirinya mengenal siapa itu Fredy Santoso? AF pun mengatakan bahwa postingan tersebut sudah dihapus oleh admin group dan dirinya pun tak sempat menanyakan siapa itu Fredy Santoso.
“Saya belum sempat menanyakan siapa bapak fredy ini sebenarnya, keburu post nya dihapus. Sepertinya dihapus dari pihak admin. Dari cara bicaranya, pasti juga bisa tau kalau itu dari pihak TSWGM,†ucapnya.
Ditanya lebiih jauh terkait kondisi di TSWGM saat dirinya berkunjung ke tempat tersebut, AF mengatakan kondisi di TSWGM juga cukup memprihatikan. Meski satwa yang ditangkar di TSWGM terbilang lumayan, namun menurutnya masih dibawah standart.
“Untuk satwa lain juga hampir sama, sebab kandangnya seperti tidak terawat. Kemudian untuk kolam buaya disana itu banyak banget sampahnya, kalau ada orang yang gak tau mungkin itu dikira sebagai TPA (tempat Pembuangan Akhir-red). Selain itu yang saya lihat juga orangutan yang sepertinya sakit,†beber AF.
AF juga mengatakan bahwa lingkungan di TSWGM tidak tertata karena banyak bangunan yang rusak atau tidak terurus. Bahkan TSWGM juga terlihat gersang karena minimnya pepohonan yang ada. Selain itu juga, jelas AF, banyak sekali sampah di TSWGM.
“Pokoknya penataan disana itu menurut saya kurang sedap dipandang mata. Banyak sampah berserakan dan gersang. Soalnya dengan gak adanya pengawas/pemandu kolam buaya jadi kayak tempat sampah. Dan tempat sampah yang tersedia juga minim,†terang AF menceritakan kondisi di TSWGM.
Terkait para petugas di KBGM, AF mengaku bahwa saat ia berkunjung tak melihat petugas yang berjaga mengawasi satwa. Petugas, jelasnya, hanya berjaga di tempat wahana permainan saja, sedangkan untuk tempat penangkaran dibiarkan tanpa adanya pengawasan.
“Abang tahu pasar malem? Nah, disetiap kita mau naik wahana kan ada yang jaga tuh. Petugasnya cuma seperti itu, soalnya di kebun binatangnya kita langsung lihat-lihat saja gak pake bayar lagi. Soalnya di Waduk Gajah Mungkur ini ada beberapa wahana permainan juga. Seperti rumah jungkir, naik kapal, rumah pohon, dan lain-lain. Nah yang ada petugas cuma petugas yang berjaga di wahana itu saja, kalau di kebun binatangnya sama sekali gak ada yang mengawasi,†urai AF.
Hingga berita ini diturunkan, KedaiPena.Com sedang berusaha melakukan konfirmasi kepada pengelola Taman Satwa Waduk Gajah Mungkur (TSWGM).
Laporan: Iam