KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi marah dan menyebut ada yang salah dengan ekspor Indonesia. Sebab, ekspor Indonesia masih kalah dengan negara tetangga di ASEAN.
Presiden menyebut ekspor Indonesia pada 2017 mencapai USD145 juta dolar AS. Angka itu kalah dari negara tetangga seperti Kamboja (160 juta), Malaysia (184 juta) dan Thailand (231 juta). Padahal, jumlah penduduk di negara tersebut jauh lebih sedikit dari Indonesia.
“Negara sebesar ini kalah dengan Thailand. Dengan resources dan SDM yang sangat besar, kita kalah. Ini ada yang keliru dan harus ada yang diubah,” kata Presiden saat pidato pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan 2018 di Istana Negara Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Menurut Presiden, ini merupakan tanggung jawab dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kemenko Perekonomian untuk meningkatkan ekspor Indonesia.
“Ini tanggung jawab saudara sekalian,” kata Jokowi.
Presiden menyebut, ada kekeliruan yang harus dibenahi sehingga ekspor Indonesia tidak kalah dengan negara-negara tetangga, yang jumlah penduduk dan sumber dayanya masih di bawah Indonesia.
Jokowi juga menyebut Indonesia terlalu monoton dan mengurus pasar tradisional saja dan tidak mau membuka pasar baru.
“Kita enggak lihat Pakistan yang penduduknya 270 juta dibiarkan dan tidak diurus. Bangladesh misalnya penduduknya tidak kecil, 160 juta ini pasar besar meski sudah surplus tapi angkanya terlalu kecil. Afrika tidak pernah kita tengok, bahkan ada expo di sana kita tidak ikut. Kesalahan seperti ini yang rutin dan tidak pernah diperbaiki,” kata dia lagi.
Jokowi mengingatkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk melakukan evaluasi dan apa yang harus dilakukan dalam meningkatkan ekspor Indonesia.
“Setelah pembukaan (Raker) tolong Pak Menteri secara detil dievaluasi dan apa yang harus dilakukan. Jangan raker tapi tidak memunculkan sesuatu yang baru dan tidak memunculkan ide baru, gagasan baru agar kita bisa bersaing dengan negara lain,” katanya.
Presiden di awal pidatonya juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya didorong oleh dua hal, yakni investasi dan ekspor.
“Sudah berulang kali saya sampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi kuncinya ada dua. Bagaimana kita bisa meningkatkan investasi dan meningkatkan ekspor, hanya itu ngak ada yang lain. Oleh sebab itu Kementerian Perdagangan sangat berperan sekali terutama di satu hal ekspor,” kata Presiden.
Dalam pembukaan rapat kerja Kemendag ini beberapa menteri dan kepala lembaga hadir, diantaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendag Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko.
Laporan: Irfan Murpratomo