KedaiPena.Com – Wisata petualangan di alam terbuka mengalami tren peningkatan di masa pandemi Covid-19. Kegiatan tersebut menjadi pilihan masyarakat dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Tren traveling juga mengalami pergeseran, dari awalnya wisatawan dalam jumlah besar menjadi wisatawan aman dan sehat. Oleh karenanya, KMPA Eka Citra membuat wisata virtual bertajuk ‘New Story Of Tourism’ yang dilaksanakan pada November 2020. KMPA Eka Citra sendiri merupakan organisasi kepecintaalaman di bawah naungan Universitas Negeri Jakarta.
“Di saat pandemi seperti ini banyak orang tidak bisa berkunjung ke tempat wisata seperti gunung. Hal ini mendorong kami, tim KMPA Eka Citra untuk membuat suatu media interpretasi jalur pendakian Gunung Semeru yang dikelola oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melalui dokumentasi virtual reality 360. Kegiatan ini merupakan yang pertama di Indonesia dalam wisata pendakian gunung,” kata tim Ekspedisi Bramanta Abhipraya, Yabez Gideon dalam keterangan yang diterima redaksi, ditulis Sabtu (29/1/2021).
Ekspedisi Bramanta Abhipraya merupakan ekspedisi yang membawa tema besar yaitu pembuatan dokumentasi berbasis virtual reality 360, kegiatan tersebut merupakan inovasi baru produk pariwisata dimasa pandemi ini. Virtual reality merupakan teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer.
“Konsep virtual reality menggunakan bidang objek di mana objek tersebut dapat dijelajahi seperti pada aslinya,” sambung dia.
Ekspedisi Bramanta Abhipraya dilaksanakan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tepatnya di Gunung Semeru. Gunung Semeru salah satu wisata yang ramai didatangi oleh para pendaki, mulai dari domestik hingga mancanegara.
Gunung Semeru merupakan yang tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) yang terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Desa Ranupani merupakan desa yang dapat dikatakan cukup terpencil dengan ketinggian 2.200 mdpl. Sebagian sumber pendapatannya melalui kunjungan para pendaki ke Gunung Semeru, pada saat pandemik pendapatan penduduk berkurang karena rendahnya kunjungan ke Gunung Semeru, dan juga komoditas jasa penyedia angkutan terkena dampak dari adanya pandemik karena pembatasan kunjungan ke Gunung Semeru.
“Dengan adanya inovasi virtual reality Gunung Semeru ini, diharapkan menjadi langkah awal dalam melakukan pembuatan media interpretasi berbasis virtual reality jalur pendakian gunung-gunung di Indonesia,” papar dia.
“Dan dengan adanya dokumentasi 360 ini dapat menjadi bahan referensi bagi para pendaki yang ingin mendaki Gunung Semeru yang mana nantinya bisa mempermudah para pendaki baik dalam proses manajemen perjalanan maupun manajemen logistik,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi