KedaiPena.Com – Di Indonesia, Terumbu Karang dapat di temukan di berbagai daerah dan tersebar di banyak perairan kepulauan.
Beberapa lokasi tersohor bahkan hingga ke mancanegara, sebut saja Bunaken di Teluk Menado, Sulawesi, Taman Laut Raja Ampat Papua, Kepulauan Derawan Berau di Kalimantan Timur atau Kepulauan Seribu.
Selain di beberapa daerah tersohor itu, gugusan coral-coral penuh warna nan cantik dan eksotis itu juga banyak tersebar di daerah-daerah lain sepanjang kepulauan pantai barat Indonesia, salah satunya di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Tak hanya cantik dan eksotis, hamparan gugusan terumbu karang tersebut begitu luas alamiah dan belum terjamah manusia. Lokasi yang jauh dan terlindung dibalik pulau, membuat gelombang laut begitu tenang dan aman tidak merusak karang.
“Cantik, sangat cantik dan eksotis. Cuma memang, secara detail, lokasi tidak mau saya publish dulu dengan alasan substansial, yakni agar tidak mengundang banyaknya orang berkunjung ke lokasi yang bisa saja akan mengganggu bahkan merusak ekosistem terumbu karang itu,” ujar tokoh muda pecinta wisata alam dan bahari, Andri Christanto Malau kepada KedaiPena.Com di hotel Pia Pandan, Sabtu (15/10).
Andri yang mengaku sudah mendatangi lokasi terumbu karang itu mengatakan, gugusan koral-koral dengan berbagai jenis itu membentang di antara pulau-pulau di perairan Kabupaten Tapteng. Lokasi terumbu juga berada di tengah laut namun dengan kedalaman yang dangkal.
“Terumbu karangnya, sangat cantik,terhampar luas dengan bentuk beragam disertai dengan paduan kombinasi warna warni yang berbeda. lengkap dengan ikan hias yang berseliweran disekitar terumbu karang membuat pemandangan kasat mata begitu mengangumkan.
Menariknya, lanjut Andri, jika berada di gugusan Terumbu Karang tersebut, maka tidak perlu menyelam atau bahkan snorkeling untuk menikmati keindahannya. Pasalnya, perairan dimana Terumbu Karang itu hanya setinggi lutut orang dewasa.
“Jadi cukup berdiri di antara pasir putih dan menyaksikannya dari atas permukaan air laut yang sangat jernih dan transparan, namun pastikan anda tidak menginjak karangnya dan hati-hati tertusuk duri bulu babi,†ungkapnya.
Ia menambahkan, jika kemudian dibandingkan dengan terumbu karang di daerah lain, maka terumbu karang di Tapteng tak kalah mempesona, bahkan berada selevel dengan kawasan lain.
“Jadi hanya tinggal bagaimana pemerintah bisa menjaga dan konsisten untuk menjadikannya kawasan ini menjadi areal konservasi terumbu karang,” tutupnya.
Untuk diketahui, agenda internasional World Coral Reef Conference (WCRC) atau konferensi terumbu karang tingkat dunia telah diratifikasi Indonesia di zaman pemerintahan Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Manado, Sulawesi Utara, 14-17 Mei 2014 lalu.
WCRC merupakan tindak lanjut dari World Ocean Conference dan Coral Triangle Initiatives pada 2009, dan menghasilkan deklarasi Manado, yang isinya berhasil menarik kepedulian perlunya perlindungan keberadaan Terumbu Karang bagi kehidupan dan upaya untuk meningkatkan kapasitas dalam pemanfaatan serta pengelolaan terumbu karang secara lestari dan berkelanjutan.
Atas dasar mematuhi deklarasi Manado yang diuraikan diatas, untuk alasan keamanan dari aktifitas yang dapat menyebabkan kerusakan dan kelestariannya, detail lokasi gugusan terumbu karang ini masih dirahasiakan.
(Dom)