KedaiPena.Com – Berbagai informasi menyeruak soal kabar dua buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni mantan Sekjen Mahkamah Agung Nurhadi dan Politikus PDIP Harun Masiku.
Ketua Presidium Indonesi Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, mengacu informasi yang didapat olehnya, mantan Sekjen Mahkamah Agung Nuhardi sempat terlacak lima kali saat melakukan Shalat Dhuha. Namun buronan KPK itu berhasil meloloskan diri saat hendak ditangkap.
“Sumber IPW menyebutkan, KPK dibantu Polri terus berupaya menangkap Nurhadi. Mantan Sekjen MA itu selalu berpindah pindah mesjid saat melakukan Shalat Dhuha. Setidaknya sudah ada lima masjid yang terus dipantau. Sumber itu optimis Nurhadi bakal segera tertangkap. IPW berharap, Nurhadi bisa tertangkap menjelang Lebaran, sehingga bisa menjadi hadiah Idul Fitri dari KPK buat masyarakat,” ungkap Neta dalam keterangan, Minggu, (3/5/2020).
Sedangkan untuk tersangka kasus suap PAW yakni Harun Masiku, ia mengatakan, anggota Demokrat yang hengkang ke PDIP itu sama sekali tidak terlacak.
Neta menegaskan, Harun seperti ditelan oleh bumi lantaran terlacak saat Menkumham mengatakan yang bersangkutan berada di luar negeri, padahal KPK mendapat informasi Harun berada di Jakarta.
“Tapi sejak itu, Harun hilang bagai ditelan bumi,” kata Neta.
Sumber lain IPW justru mengkhawatirkan Harun sudah tewas. Tapi sumber itu tidak menjelaskan, apa penyebabnya.
“Terlepas dari sinyalemen itu IPW berharap KPK terus memburu Harun dan segera menangkapnya,” papar Neta.
Setelah tertangkap, Neta berharap, baik Nurhadi maupun Harun, KPK harus memajangnya dalam jumpa pers, seperti KPK memanjang Ketua DPRD Muara Enim yang berhasil ditangkap.
“Aksi memajang tersangka patut didukung semua pihak agar ada efek jera. Para koruptor harus dipermalukan seperti bandar narkoba dan kriminal jalanan yang tertangkap,” tandas Neta.
Laporan: Sulistyawan