KedaiPena. Com – Eks Komisioner KPK Haryono Umar mendesak agar segera dibentuk tim untuk menindaklanjuti hasil Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) penyiraman air keras ke wajah penyelidik KPK Novel Baswedan.
“Segera dibentuk tim untuk tindaklanjuti hasil TGPF,” ujar Haryono kepada KedaiPena.Com, Jumat, (19/7/2019).
Haryono enggan memperdebatkan apakah rekomendasi pembentukan tim tersebut apakah harus di bawah langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tim manapun yang penting bisa memperjelas dugaan dan rekomendasi dari TGPF tersebut,” tegas Haryono.
Haryono menegaskan TGPF sudah menyampaikan hasil investigasi sehingga tetap perlu ditindaklanjuti
“Mereka sudah menyampaikan hasilnya, tinggal ditindaklanjuti agar jelas,” pungkas Haryono.
Sebelumnya, Tim Pencari Fakta Gabungan Novel Baswedan telah menyampaikan hasil investigasi pengusutan kasus penyiraman air keras penyidik Komisi Pemberantasan tersebut pada Rabu (17/7/2019) di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta.
Dalam laporan akhir tersebut, TGPF belum menemukan nama pelaku kekerasan. Mereka baru memberikan komendasikan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian untuk mendalami sejumlah perkara tindak pidana korupsi yang pernah ditangani penyidik KPK tersebut.
TGPF menduga bahwa pelaku utama merasa dendam terhadap Novel karena dianggap menggunakan wewenangnya berlebihan sebagai penyidik senior KPK. Alhasil pelaku diduga menyuruh orang lain untuk melancarkan aksi.
“Rata-rata kasus yang ditangani KPK ini berkaitan dengan high profile. Mereka (pelaku) tidak akan melakukannya sendiri (menyiram air keras), tetapi menyuruh orang lain untuk melakukan penyiraman,” kata Juru Bicara TGPF, Nurkholis.
Presiden Jokowi sendiri sudah memberi target tim teknis untuk menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan selama 3 bulan. Ia akan mengevaluasi setelahnya.
“Saya beri waktu 3 bulan, akan saya lihat nanti hasilnya. Jangan sedikit-sedikit larinya ke saya, tugas Kapolri apa nanti?” ujar Jokowi kepada wartawan di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat (19/7/2019).
Laporan: Andre Pradana