KedaiPena.Com – Pola industrialisasi di Indonesia saat ini hanya berorientasi kepada untung besar. Padahal pemain besar ini enggan untuk melakukan delivery kesejahteraan kepada pekerjanya secara meluas.
Demikian disampaikan Mantan Anggota DPR RI, Oheo Sinapoy dalam PHD Corner dikutip dari akun Youtube KedaiPena.Com, Minggu, (11/7/2021).
“Di dalam industrial kita ini susah dibayangkan begitu kapitalisnya kita ini. Khususnya pelaku usaha kita mau untung besar, tapi tidak mau delivery kesejahteraan yang meluas kepada pekerja-nya,” kata Oheo sapaannya.
Oheo menegaskan, sebaiknya pola industrial di Indonesia dapat didefinisikan kembali. Pasalnya, dampak dari industrialisasi saat ini telah membuat negara kita hanya menjadi pasar dan konsumen.
“Seperti untuk biskuit Oreo saja itu produk Australia. Ini produk dibuat oleh sebuah negara yang populasinya sedikit dibanding kita, tetapi market-nya kita. Ini kolonialisme model baru, kenapa kita tidak bisa menghambat Oreo itu untuk masuk, sebelum biskuit kita laku dulu. Baru kemudian kita ambil produk mereka,” papar dia.
Oheo pun berharap, pemerintah dapat membangun peta industrialisasi agar Indonesia tidak hanya sekedar menjadi negara konsumen.
“Artinya industri kita ini hanya kamuflase. Pemerintah tidak membangun peta industrialisasi. Definisi industri itu dari hulu sampai hilir di kita. Jangan hulu di kita, hilirnya di Jepang. Nikel kita yang punya, kita keluarkan dulu ke Jepang untuk dikelola, habis itu kita beli untuk baterai. Barang punya kita dia beli murah, lalu kita beli mahal,” papar dia.
“Akhirnya industri tidak terjadi, meski memang pekerjaan banyak. Mandiri dan berdikari itu artinya keras sama produk luar, itu dilakukan Soekarno. Nasionalisme itu menghidupkan orang yang membuat kerupuk dan yang lainnya,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi