KedaiPena.Com – Direktur Riset Center Of Reform On Economics (Core) Pieter Abdullah Redjala meminta agar pemerintah dapat fokus dengan mengoptimalkan semua resources untuk membatasi penyebaran virus corona termasuk di antaranya melakukan lockdown secara terencana.
Hal tersebut disampaikan oleh Pieter saat menanggapi dampak ekonomi akibat ancaman pandemi wabah virus corona atau covid 19 yang menyerang tanah air.
“Sentimen pasar masih sangat negatif pandemi corona ini belum jelas kapan bisa berakhir. Tidak ada faktor yang benar-benar positif menenangkan pasar. Selama ketidakpastian ini masih begitu besar IHSG dan rupiah akan terus dalam posisi tertekan, perlu diingat intervensi BI juga ada batasnya,” kata Pieter kepada wartawan, Selasa, (17/3/2020).
Pieter menegaskan penurunan suku bunga The Fed sendiri juga telah mengindikasikan bahwa dampak corona bisa jauh lebih buruk dari yang dibayangkan.
“Kebijakan The Fed seharusnya menjadi rujukan bahwa pemerintah dan BI harus mempersiapkan kebijakan untuk skenario terburuk,” ungkap Pieter.
Skenario terburuk yang dimaksud, kata Pieter, adalah kondisi dimana terjadi lonjakan jumlah penderita corona yang sangat tinggi dan tidak tertangani oleh pemerintah.
“Lonjakan penderita yang sangat tinggi dan cepat memaksa pemerintah melakukan lockdown tanpa perencanaan ekonomi akan terhenti tanpa strategi sama sekali,” tegas Pieter.
Pieter menambah pada kondisi seperti ini semua insentif sudah tidak akan bisa dilakukan secara efektif. Namun, bila lockdown dilakukan secara terencana, wabah corona dapat diatasi dengan cepat, perekonomian masih bisa diharapkan tumbuh positif.
“Tetapi bila yang terjadi adalah lockdown terpaksa tanpa rencana, pertumbuhan ekonomi bisa negatif,” tandas Pieter.
Laporan: Muhammad Hafidh