KedaiPena.Com – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, banyak faktor yang membuat elektabilitas Jokowi terus merosot belakangan ini.
Satu di antaranya kondisi ekonomi yang semakin sulit untuk dinikmati rakyat Indonesia. Lihat saja tarif dasar listrik naik hingga di atas 100 persen.
Jika ekonomi sulit maka akan berpengaruh dengan daya beli masyarakat. Apalagi ditambah dengan naiknya harga BBM dan sembako.
Namun Ujang menegaskan, walaupun elektabilitas Jokowi terus merosot tapi masih tinggi dibandingkan dengan sejumlah nama yang diusulkan menjadi capres.
“Oleh karena itu peluang Jokowi untuk kembali menjadi RI masih terbuka lebar. Hanya saja posisi Jokowi saat ini belum aman karena terkait ekonomi,” tegasnya fi Jakarta, ditulis Senin (26/2/2018).
Agar posisi Jokowi aman, sambung Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), maka Jokowi harus menjaga agar ekonomi tumbuh dan politik stabil.
Karena kejatuhan sebuah rezim biasanya ditandai oleh hancurnya ekonomi dan gonjang ganjingnya politik.
Sementara itu Direktur Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia Syamsudin Alimsyah mengatakan, elektabilitas Jokowi yang terus merosot karena terkait sikap Istana atas berbagai kebijakan yang kontroversial bahkan ada di antara kebaikannya yang mengancam demokrasi.
Misalnya Jokowi diam dalam kasus yang dialami Novel Baswedan. Negara melalui Jokowi seolah tidak hadir dalam kasus penyerangan yang dialami Novel Baswedan.
“Belum lagi kasus terbaru terkait UU MD3. Perlu diketahui UU MD3 adalah produk bersama DPR dan pemerintah,” ujar Syamsudin.
Laporan: Ricki Sismawan