KedaiPena.Com – Rencana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 53,98 triliun dalam APBN-P 2016 untuk sejumlah BUMN menuai kritikan dari Ketua Komisi VI DPRI Fraksi PAN, Teguh Juwarno.
Menurutnya, di saat perekonomian Indonesia sedang loyo karena terbatasnya penerimaan dan fiskal, rencana Penyertaan Modal Negara untuk BUMN patut dikritisi.
“Boleh dibilang saat ini ekonomi kita sedang kedodoran.Tetapi kenapa pemerintah mengalokasikan untuk PMN, itulah yang akan kita kritisi,” tuturnya saat diwawancara di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Senin (20/6).
Dalam rapat kerja yang dilakukan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, Teguh menyampaikan bahwa perlu dilakukannya rapat kerja dengan melakukan Panja yang ada di Komisi VI, sebelum diputuskan di Badan Anggaran (Banggar).
“Banggar memberikan kita waktu untuk bisa menyelesaikan hari ini atau besok. Tetapi mudahan-mudahan sebelum memasuki akhir pekan, pembahasan PMN di kami bisa selesai. Entah selesainya itu akan kita tolak, atau kita kurangi anggarannya,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa hasil Panja yang telah dilakukan dua bulan yang lalu tidak boleh dilupakan begitu saja.
“Ada asumsi waktu itu, PMN dirancang dalam optimisme ekonomi di atas 6 persen. Dan apabila ekonomi di bawah 6 persen, apakah PMN ini tepat, di situlah kita akan mengkritisi hal tersebut,” pungkasnya.
(Prw/Pit)