KedaiPena.Com – Tunjangan Hari Raya atau THR tahun 2022 wajib dibayarkan kepada buruh tanpa dicicil dan ditangguhkan. THR juga dibayarkan 100 persen oleh para pemilik perusahaan kepada pegawainya.
Permintaan itu disampaikan Ketua Umum Partai Buruh yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal. Ia menuturkan, saat ini Indonesia mengalami pertumbuhan kondisi makro ekonomi makin membaik.
“Semua sektor sudah bergerak, semua industri sudah bergerak berarti perusahaan sudah memperoleh keuntungan dan menuju kepada keadaan normal,” kata Iqbal saat daring, Selasa (5/4/2022).
Terhadap perusahaan masih mengalami kesulitan dalam masa pandemi COVID-19. Partai Buruh dan KPSI tetap meminta kepada perusahaan untuk membayarkan THR 100 persen. Dengan meminjam kepada bank dan pemerintah, kata dia, sepatutnya memberikan relaksasi bunga bank terhadap perusahaan.
“Dengan meminjam ke bank kemudian meraka membayarkan THR, uang THR itu biasanya buruh membelanjakannya sebesar satu setengah gaji, dan meningkatnya perputaran roda ekonomi,” ucapnya.
Ia mengutip pernyataan dari Menko Perekonomian Airlangga menyatakan pada Hari Raya atau Lebaran terjadi konsumsi yang meningkatnya dari daya beli bahkan ratusan triliun bahkan bisa sampai puluhan triliun.
“Ketika uang berputar dari uang THR di tambah gaji yang diterima, daya beli dan produksi akan meningkat,” ucapnya lagi.
Menurutnya peningkatan dari daya beli dari kerja buruh yang mendapatkan THR dan gaji, dapat meningkatkan ekonomi terutama di level intensif atau padat karya.
Hal itu, kata Said Iqbal, mulai pariwisata, maskapai penerbangan, hotel non bintang, agen-agen perjalanan dan perusahaan domestik yang padat karya.
Dalam penelitian KSPI, kata dia. Buruh pada saat lebaran itu membelanjakan uangnya satu setengah kali gaji, dari uang THR 1 bulan di tambah gaji 1 bulan.
“Biasanya Hari Raya Lebaran terjadi peningkatan daya beli dan peningkatan konsumsi dari uang THR dan itu perputarannya puluhan triliun bahkan ratusan triluin dan itu akan berdampak bagi perusahaan yang sedang menghadapi situasi yang sulit dari pandemi COVID-19 dan peningkatan ekonomi dari semua sektor,” tandasnya.
Laporan: Hera Irawan