KedaiPena.Com – Utang pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) nyaris menembus Rp 4.000 triliun, tepatnya Rp 3.938,7 triliun. Utang ini meningkat secara dratis.
Tidak hanya utang, pemerintah juga gagal membawa kesejahteraan lantaran daya beli masyarakat masih lemah, kran impor di sektor pangan dibuka secara besar-besaran, serta naiknya harga BBM.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menilai, ada persoalan dalam diri mentalitas pejabat di Indonesia saat ini sehingga kondisi ekonomi carut marut.
Padahal, kata Fahri, ekonomi merupakan persoalan mentalitas dan kapasitas pejabat negara yang sedang memimpin Indonesia saat ini.
“Ekonomi itu sebenarnya sains. Ada cara mengelolanya secara ilmiah. Ada kontrol panelnya, pencet ini muncul itu, kurangin ini,” ujar Fahri kepada KedaiPena.Com, beberapa waktu lalu.
“Pemerintah gagal lantaran pedagang kecil bukan dianggap sebagi ideolog ekonomi. Padahal ‘founding fathers’ kita seperti Muhammad Hatta menganggap mereka sebagai ideolog ekonomi, Soekarno juga demikian,” sambung Fahri.
Kondisi tersebut, lanjut Fahri, juga telah menyebabkan konglomerat hampir menguasai semua sektor industri dan perekonomian dari hulu hingga hilir.
“Konglomerat bikin produk dari hulu ke hilir, industri-industri yang harusnya dikuasai oleh masyarakat kecil diambil alih orang konglomerasi,” tandas Fahri.
Laporan: Muhammad Hafidh