KedaiPena.Com – Sementara kalangan menilai kondisi ekonomi Indonesia kini tengah memasuki lampu kuning. Hal tersebut lantaran perekonomian RI tengah mendapatkan pukulan bertubi-tubi.
Setelah didera pelambatan konsumsi masyarakat, ekonomi RI dihantam liarnya pergerakan dolar AS. Belum lagi ditambah lagi defisit neraca perdagangan RI semakin melebar.
Rektor Institute Perbanas, Marsudi Wahyu Kisworo, punya asumsi terhadap kondisi saat ini.
“Menurut saya, beberapa insulator makro seperti nilai tukar yang paling bermasalah, plus ‘non performing loan’ (NPL) mungkin yang cenderung naik. Jadi sepertinya tidak gawat, tapi memang perlu waspada,” ujar Marsudi dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Jumat (25/5/2018).
Tidak hanya itu, Marsudi juga menilai, beberapa faktor lain yang membuat ekonomi Indonesia seperti masuk zona kuning.
“Bisa saja resultan dari pembangunan infrastruktur. Pada saat yang sama terjadi perubahan ekonomi global dampak dari kebijakan Amerika, serta kebetulan memasuki tahun politik,” imbuh Marsudi.
Sebelumya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan tanggapan soal kondisi ekonomi Indonesia yang disebut-sebut memasuki zona kuning.
Sri Mulyani mengakui bahwa pemerintah akan terus mewaspadai dan hati-hati dengan gejolak yang terjadi di dunia.
“Kita tetap akan melihat ekonomi secara waspada dan hati-hati, kita melakukan seluruh policy kita, respons terhadap situasi yang berkembang,” kata Sri Mulyani di gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Laporan: Muhammad Hafidh