KedaiPena.Com – Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ferry Juliantono meminta agar pemerintah segera bergerak untuk menstimulus memberikan bantuan subsidi pasca memburuknya kondisi ekonomi dampak wabah Corona di tanah air.
“Apapun untuk digelontorkan masyarakat, petani dalam rangka meningkatkan suplai peternak koperasi dan UMKM. Kemudian juga digelontorkan stimulus-stimulus kepada masyarakat buruh pekerja, pegawai negeri tenaga kesehatan dan lain sebagainya supaya konsentrasinya itu,” ujar Ferry kepada awak media, Sabtu, (21/3/2020).
Ferry pun mengingatkan jika berdasarkan pengalaman pada saat krisis tahun 1998, yang mempunyai daya tahan dan tulang punggung perekonomian ialah UMKM. Sehingga penting memberikan stimulus ekonomi tersebut.
“Perlu diingat berdasarkan pengalaman pada saat krisis 1998 yang terbukti lebih punya daya tahan dan menjadi tulang punggung perekonomian adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), koperasi serta kemudian masyarakat itu sendiri,” kata Politikus Gerindra ini.
Ferry turut merespon banyak kabar para pengusaha-pengusaha yang sudah mulai kabur dari RI akibat dampak ekonomi yang ditimbulkan wabah Corona ini. Menurut Ferry, hal tersebut merupakan sebuah situasi yang wajar.
“Kalau yang pengusaha-pengusaha besarnya sudah pada kabur duluan, seperti yang sekarang mereka pakai rapid test karena hanya mereka yang bisa membayar. Mereka bisa mendapatkan sertifikat untuk bisa berpergian ke luar negeri sekarang ada yang sudah ke Singapura, karena mereka khawatir Indonesia masih menjadi daerah yang relatif masih terbuka atau masih permisif untuk bisa dan belum lockdown,” tegas bekas aktivis ini.
Untuk diketahui, Indonesia sendiri saat ini saat ini sedang babak belur lantaran persoalan ekonomi yang bertubi-tubi. Utang pemerintah pusat hingga Februari 2020 sebesar Rp4.948,18 triliun.
Di era rezim pemerintahan Jokowi sendiri nilai tukar rupiah terhadap Dolar mencatat rekor terendah sejak 1988 yakni diangka Rp 16.000.
Bahkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan wabah virus Corona ini benar-benar memukul perekonomian. Skenario terburuk, kata Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di berada posisi 0 persen.
Laporan: Muhammad Hafidh