KedaiPena.Com– Ekonom Senior Anthony Budiawan memberikan pandangannya terkait dengan wacana penundaan pemilu tahun 2024. Anthony Budiawan mencurigai perpanjangan jabatan presiden ini bermotif mengamankan kasus-kasus yang sedang diproses di KPK.
Salah satu kasus yang dimaksud adalah kasus yang dilaporkan Ubedillah Badrun ke KPK awal tahun ini. Kasus tersebut tentang dugaan KKN anak-anak Presiden, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, dengan grup bisnis terpidana pembakar hutan, yaitu PT SM atau Sinar Mas.
Disebutkan anak petinggi Sinar Mas membangun perusahaan Bersama anak-anak Presiden Jokowi. Kemudian petinggi Sinar Mas diangkat menjadi Duta Besar di Korea Selatan oleh Presiden Jokowi.
Beberapa hari lalu, petinggi Sinar Mas lainnya, diangkat oleh Presiden Jokowi menjadi wakil kepala otorita Ibu Kota Negara yang baru, IKN Nusantara.
“Kecurigaan itu (perpanjangan untuk mengamankan kasus) adalah valid,” tegas dia, Kamis,(17/3/2022).
Anthony menyatakan bahwa bahwa sekarang terlihat ada beberapa kasus KKN yang dilaporkan ke KPK. Dan salah satu kasus itu terkait grup bisnis yang sama yang petingginya ditunjuk untuk menahkodai IKN Nusantara, sebagai wakil kepala otorita.
“Yang dari Sinar Mas Group itu.”, tunjuk Anthony.
Anthoni menyayangkan kebijakan IKN Nusantara yang pendekatannya kepada oligarki, konglomerat. Kaitannya terlalu jelas, sehingga ekonom tersebut menyebut hal ini dapat menciptakan blunder bagi Jokowi.
Selain itu ekonom lulusan Rotterdam, Belanda tersebut juga mendeskripsikan karakter dari oligarki yang menguasai pemerintahan Jokowi, yaitu sebagai berikut:
“Kalau bisa kenyang namanya bukan oligarki. By definition oligarki itu tidak pernah kenyang. Kalau di sini habis, maka APBN pun dihantam. Mereka akan terus menciptakan proyek-proyek dan juga pemerintahan yang mereka bisa atur, yang mereka bisa dekati, untuk dapat menikmati proyek-proyek tersebut,” tandas dia.
Laporan: Sulistyawan