KedaiPena.Com- Analis ekonomi Salamuddin Daeng menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai sulit terealisasi. Pasalnya, untuk mencapai pertumbuhan 8 persen dari keadaan sekarang yang hanya tumbuh 5 persen diperlukan tambahan kapasitas ekonomi dua kali lipat.
“Kalau tidak bertambah 2 kali lipat maka pertumbuhan 8 persen itu tidak bisa menjadi mimpi, bahkan menjadi khayalan siang bolong pun tidak bisa,” tegas Daeng, Minggu,(3/11/2024).
Daeng memandang, Prabowo-Gibran harus menambah uang yang dipegang oleh masyarakat jika ingin mengwujudka pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.Daeng menekankan, harus ada tambahan uang yang dipegang oleh rata rata masyarakat 2 kali lipat dari sekarang.
“Jika APBN adalah instrumen utama penggerak ekonomi maka nilai APBN harus bertambah 2 kali lipat dari nilai yang ada sekarang,” ungkap Daeng.
Daeng melanjutkan, uang yang diterbitkan secara resmi oleh negara melalui otoritas penerbitan uang negara tergambar dalam jumlah uang kartal. Nilainya sangat kecil, kata Daeng, jauh dari jumlah yang diperlukan bagi sirkulasi ekonomi secara kuat.
Daeng mengakui bahwa untuk memenuhi kebutuhan uang kartal tersebut maka Presiden Prabowo membutuhkan APBN sekitar 7000 triliun. Untuk memenuhi kebutuhan APBN tersebut, kata dia, Ada rencana utang pemerintah ditambah sebesar 616,2 triliun rupiah.
“Tapi sekali lagi itu kecil dan sulit didapatkan dalam keadaan sekarang. Kecuali bunga surat utang negara dinaikkan lagi. Berarti akan semakin jauh lebih tinggi di atas bunga rata rata perbankkan,” papar dia.
Daeng melanjutkan, cara lain yang bisa dilakukan oleh Prabowo ialah dengan menaikkan pajak juga akan kontra produktif. Mengapa karena pertumbuhan ekonomi 8 persen akan ditopang oleh peningkatan konsumsi.
“Tidak masuk akal meningkatkan konsumsi dengan menaikkan pajak. Masyakat sudah berhadapan dengan bunga bank yang mencekik akibat SUN, lalu dipungutin pajak tinggi, sudah diburu, dipepet, dijepit pula. Kere,” tegas Daeng.
Daeang melanjutkan, cara mendapatkan uang 7000-8000 triliun rupiah itu gampang gampang susah. Pemerintah hanya perlu merenungi bagaimana keadaan ini bisa terjadi, lalu membuka pikiran lebih luas dari biasanya.
“Lalu bayangkan setelah itu presiden Prabowo punya niat baik untuk membuat nol kemiskinan, mengadakan 3 juta rumah dan membuat jutaan pekerjaan buat rakyat,” ungkap Daeang lagi.
Daeng meyakini, jika semua itu dilandasi oleh untuk menjalankan maka uang 7000 sampai 8000 triliun rupiah adalah Amanah yang akan diterima Indonesia.
“Insya Allah,” pungkas dia.
Laporan: Tim Kedai Pena