KedaiPena.Com- Ekonom senior Ferry Latuhihin mengaku kurang setuju apabila Presiden RI Prabowo Subianto menjalankan gagasan program ekonomi dari orang tuanya yakni Sumitro Djojohadikusumo yang berhaluan sosialis.
Ferry sapaanya ragu apabila gagasan Sumitro Djojohadikusumo dapat menjadi obat generik untuk mengatasi masalah ekonomi di zaman sekarang.
“Ide-ide Pak Mitro zamannya era 1970an dan 1980an, memang ide-ide yang tergolong resep pamungkas untuk membangun ekonomi kita. Tapi untuk zaman now, ide-ide itu tampaknya telah menjadi obat generik yang kesaktiannya diragukan bisa menyembuhkan penyakit ekonomi kita,” kata Ferry, Minggu,(27/10/2024).
Ferry menegaskan, tema utama dalam kebijakan ekonomi adalah penciptaan lapangan kerja. Ferry menekankan, pemerintah bukan fokus kepada industrialisasi yang trendnya terus menurun all over the world.
“Disamping itu kita memang tidak punya kapasitas untuk itu, yaitu labor dan capital,” papar dia.
Ferry menambahkan, pemerintah tidak mempunyai modal membangun industrialisasi. Pada akhirnya, kata Ferry, pemerintah memaksa dan merongrong swasta untuk berinvestasi dalam sektor tertentu.
“Namun itu juga mempunyai tantangan yakni inefficiency birokrasi, tuntutan-tuntutan buruh, ketidakpastian hukum, dan rendahnya produktivitas,” jelas Ferry.
Ferry memandang, hilirisasi juga bukan sesuatu yang tepat seperti dengan nikel di Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara justru malah memiskinkan rakyat. Ferry menambahkan, hilirisasi harus dilakukan dengan model yang benar dan bukan asal-asalan.
“Hilangkan ketimpangan is fine. Tapi bagaiman caranya. Pertumbuhan ekonomi pasti memperbesar ketimpangan. Apalagi dengan kualitas labor kita yang menyedihkan,” jelas Ferry.
Ferry juga tak yakin apabila Korupsi Kolusi dan Nepotisme atau KKN bisa dihilangkan dan diberangus dari bumi ibu pertiwi. Menurutnya, hal itu hampir tidak mungkin terjadi di negara yang dikuasai oleh oligarki.
“Hapus KKN. Ini hampir tidak mungkin di negara yang dikuasai oleh oligarki,” beber dia.
Dengan demikian, ia menyarankan, agar duet Prabowo-Gibran fokus menciptakan ekonomi hijau sebagai the new engine of growth. Ferry meminta, Prabowo-Gibran dapat melakukan transformasi BUMN dan reformasi birokrasi.
“Ekonomi Hijau sebagai the new engine of growth. Lalu tranformasi BUMN dan reformasi birokrasi,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena