KedaiPena.Com – Program kartu Pra Kerja yang merupakan upaya pemerintah untuk mengantisipasi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 di tanah air tidak menyelesaikan masalah.
Pasalnya, program tersebut masih banyak pemborosan anggaran yang justru tidak efektif dan belum tepat sasaran.
Hal itu disampaikan Ekonom Indef Bhima Yudhistira dalam diskusi virtual bertajuk “Mencegah PHK Massal Menyelamatkan Ekonomi Nasional” melalui telekonferensi Jumat (17/4/2020).
“Kartu Pra Kerja tentunya kita harapkan harus diubah ya. Karena sekarang tidak butuh pelatihan online,” kata Bhima.
Ia mengatakan, pelatihan online sebagaimana menjadi persyaratan mendapatkan bantuan uang dari Kartu Pra Kerja itu dinilai tidak penting lagi dalam situasi pandemi seperti saat ini yang pertumbuhan ekonomi bisa menyentuh angka 1-2 persen.
Alih-alih bekerja pasca pelatihan, malah tidak bisa bekerja karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Artinya kalau kartu Pra Kerja masih dipaksakan dengan pelatihan model online tidak dapat menyelesaikan permasalahan daya beli. Juga tidak akan menyelesaikan masalah orang di-PHK,” ujarnya.
Bhima menyarankan agar pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat terdampak Covid-19 tanpa harus boros anggaran dengan birokrasi yang kompleks dan tidak tepat sasaran itu.
“Mereka lebih membutuhkan bantuan langsung tunai atau cash transfer, bantuan sembako. Dibandingkan harus ikut pelatihan (Pra Kerja). Kondisi sekarang enggak efektif karena memang harus dirombak. Menurut saya ada waktu merombak menjadi BLT bagi orang yang di PHK,” tandas Bhima.
Laporan: Muhammad Hafidh