KedaiPena.Com – Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara memberikan respon perlihal semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang kini sudah menyentuh angka Rp 14.390 per dolar.
Bhima begitu ia disapa mengakui khawatir dengan semakin perkasanya dolar terhadap rupiah kini. Hal tersebut karena pelemahan rupiah akan berdampak kepada banyak hal.
“Mengkhawatirkan karena merugikan pelaku usaha dan masyarakat. Biaya bahan baku naik, resiko gagal bayar utang swasta sampai potensi terjadinya efisiensi karyawan,†ujar Bhima saat dihubungi KedaiPena.Com, Selasa, (3/7/2018).
Dengan kondisi tersebut, Bhima menyarankan, agar pemerintah perlu segera menyiapkan paket kebijakan stabilitas rupiah. Hal itu untuk, membangun kembali kepercayaan pasar.
“Perlu paket kebijakan stabilisasi rupiah kayaknya, biar tidak sektoral dan bangun trust pasar. Semua insentif buat dorong devisa di maksimalin, kalau perlu ada kebijakan DHE ditanam di bank domestik minimum 6 bulan, kayak Thailand itu,†pungkas Bhima.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Mengutip Bloomberg, Selasa (3/7/2018), rupiah dibuka di angka 14.397 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.390 per dolar AS.
Sesaat kemudian rupiah kembali tertekan hingga ke level 14.429 per dolar AS. Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.397 per dolar AS hingga 14.429 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,16 persen.
Laporan: Muhammad Hafidh