KedaiPena.com – Paska kebijakan pemerintah untuj melarang ekspor bahan baku minyak goreng, banyak pihak yang menyatakan kebijakan ini kurang tepat dan tak akan menurunkan harga minyak goreng di dalam negeri.
Pengamat Ekonomi CORE Piter Abdullah menyatakan kebijakan pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng tak akan menurunkan harga minyak goreng secara tajam.
“Harga minyak akan tetap mahal. Karena harga global memang mahal. Kalaupun ada penurunan, tidak akan besar,” kata Piter saat dihubungi, Selasa (26/4/2022).
Ia juga menyatakan kebijakan ini over kill dan akan menghilangkan potensi pendapatan dari sektor ekspor.
“Dampaknya tak signifikan tapi dampak negatifnya sangat besar dirasakan oleh para petani sawit dan pengusaha cpo kelas menengah bawah, yang tidak bisa menyimpan hasil produksi mereka,” ucapnya.
Piter menyatakan jika kebijakan ini dilakukan dalam jangka panjang, kerugian yang dialami akan semakin besar dan akhirnya akan berbuntut pada kegaduhan.
“Kalau pengusaha besar kam punya storage. Mereka menguasai distribusi, mereka akan bertahan. Mungkin mereka kehilangan atau mengalami kerugian, tapi mereka akan bertahan,” ucapnya lagi.
Ia mengharapkan pemerintah dapat segera meninjau kebijakan ini sebelum dampak negatifnya muncul lebih banyak.
“Kebijakan ini hanya menguntungkan negara-negara produsen minyak sawit seperti Malaysia. Mereka yang akan menikmati harga dan permintaan cpo yang melonjak tinggi,” kata Piter.
Ia menyatakan daripada pemerintah melakukan pelarangan ekspor, lebih baik meningkatkan pengawasan.
“Lebih baik meningkatkan pengawasan atas pelaksanaan DMO CPO dan pengawasan distribusi migor, khususnya migor curah. Kalau perlu, pemerintah bisa melakukan operasi pasar melalui BULOG,” pungkasnya.
Laporan: Hera Irawan