KedaiPena.Com – Tokoh nasional Rizal Ramli (RR) bertemu dengan DR. Eggi Sudjana SH di bilangan Jakarta Selatan, Sabtu,(25/2/2023).
Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas soal ijazah palsu Jokowi yang telah masuk dalam ranah persidangan beberapa waktu lalu.
Sebagai penasehat hukum Bambang Tri Mulyono, Penggugat Ijazah Palsu Jokowi, Eggi Sudjana melaporkan pengadilan kasus ijazah palsu Jokowi di Pengadilan Solo sejak Januari 2023.
Menurut Eggi dkk, Jaksa Penuntut Umum (JPU) gagal menghadirkan saksi-saksi yang dapat memberikan bukti keaslian ijazah Jokowi.
“Banyak kesaksian yang hanya berisi pernyataan-pernyataan dan katanya (hearsay) tanpa mampu menunjukkan ijazah asli. Padahal masalahnya sederhana, tinggal tunjukkan ijazah asli. Gitu aja kok repot,” cerita Eggi.
Dalam diskusi tersebut, kata Eggi, RR banyak bertanya tentang proses pengadilan yang ruwet untuk masalah sederhana. Menurut Eggi, RR mengaku heran lantaran persidangan tersebut bisa bertele-tele.
“Bang RR banyak bertanya kepada Eggi dan kawan-kawan tentang proses pengadilan yang ruwet itu untuk masalah yang sangat sederhana, kok bisa bertele-tele? Kok hanya barisan testimoni dan hearsay tanpa bisa menghadirkan barang bukti? Akhirya, Bang RR hanya bisa menyimpulkan tentang pengadilan ijazah ‘Palsu’ Jokowi : Until Proven, It Is Questionable (Sampai Terbukti, Itu Meragukan),” papar Eggi menirukan RR.
Sementara itu dalam pertemuan itu, RR mengaku bahwa, menyatakan Jokowi memang kurang nyaman dengan kalangan intelektual. Bahkan DR. Yudi Latif mengatakan bahwa ‘Jokowi cenderung anti-intelektual’.
“Memang mereka yang diragukan ijazahnya cenderung tidak suka, bahkan anti-intelektual. Berbeda dengan Bung Karno, Pak Harto dan Gus Dur yang senang dikelilingi kalangan intelektual,” tegas RR.
RR menegaskan, bahwa kebiasaan berbohong Jokowi juga terlihat berkali-kali seperti dalam kasus mobil siluman hingga Esemka.
“Kebiasan untuk berbohong berkali-kali seperti dalam kasus mobil siluman Esemka, pidato berulang-ulang kurangi impor tetapi teruskan impor. Rakyat disuruh tingkatkan belanja padahal boro-boro nabung, makan saja susah karena kebutuhan pokok dinaikkan,” kecewa Rizal.
“Hal ini menunjukkan gejala anti-intelektual karena intelektual itu boleh salah, tapi tidak boleh bohong. Kebiasaan berbohong berulang-ulang, PHP tanpa realisasi. Nyaris mendekati gejala pembohong phatalogis (phatological liar),” imbuh RR.
Dengan demikian, RR juga meminta DPR segera memanggil Presiden Jokowi supaya menjelaskan keaslian ijazahnya. Karena salah satu tugas negara adalah mencerdaskan bangsa.
“Bangsa yang cerdas harus dipimpin oleh pemimpin yang amanah, jujur dan cerdas, dan tidak anti-intelektual,” pungkas RR.
Laporan: Tim Kedai Pena