KedaiPena.Com – Elang Bayu Production dan Wiichert Studio menggelar ‘dummy screening’ film Edelweis Putih. Acara tersebut juga diiringi dengan kegiatan buka puasa bersama di Weichert Studio, Ragunan, (26/5/2018).
Sutradara film Edelweiss Putih, Ressy Elang Andrian, saat ditemui oleh KedaiPena.Com, menceritakan soal sedikit isi film garapannya tersebut.
Film ini dilatarbelakangi dari kegelisahan sang sutradara kepada para pendaki gunung yang mengabaikan kesiapan saat melakukan pendakian, serta bertujuan untuk mengedukasi para pendaki gunung agar lebih memperhatikan berbagai aspek keselamatan saat mendaki gunung.
Film ini memilih lokasi syuting berlatar di Gunung Gede Pangrango di Provinsi Jawa Barat. Ressy begitu ia disapa juga mengatakan, tema dari film Edelweis Putih ini sendiri tentang keseharian seseorang dalam menghadapi drama-drama kehidupan.
Tidak hanya itu, kata dia, Edelweis Putih ini juga menceritakan tentang manusia dengan segala aspek dari problem serta ambisinya.
“Edelweis putih itu diibaratkan sebagai lambang cinta pengorbanan lambang ketulusan dan keabadian. Karena saya melihat itu semua ada di kehidupan kita sehari-hari,” ujar dia kepada KedaiPena.Com, ditulis Minggu (27/5/2018).
“Kita dalam hidup harus berkorban, harus mempuyai rasa yang tulus. Kita pun akan merasakan keabadian itu nantinya seperti apa. Nah itulah saya terinspirasi dari kata-kata itu mengapa saya mengambil judul edelweis,” sambung dia.
Kemudian, dia juga menjelaskan, sedikit soal perjalananan dalam pengerjaan film Edelweis Putih ini. Dia mengakui, untuk pembuatan film ini dilakukan secara gerilya.
“Kita itu gerilya banget. Kita mencari dana dapet sponsor dari Cotrex kita pendanaan produksi. Untuk membuat film dummy ini, ada uang pribadi saya, ada uang bantuan dari temen dan tidak ada investor dari mana pun,” ujar dia.
Pengerjaan film Edelweis Putih ini sendiri juga dilakukan secara bahu-membahu saling mengisi satu sama lain. Film ini dikerjakan selama 9 bulan.
“Karena syuting pertama, syuting kedua, syuting ketiga kita tidak setiap hari. Karena untuk syuting berikutnya kita harus memikirkan lagi kebutuhannya apa, dananya dari mana dan perlu waktu,” pungkas dia.
Laporan: Ricki Sismawan