KedaiPena.Com – Hasil monitoring Humas Kemenko Maritim dan Sumber Daya melalui Dashboard Online Sistem Informasi, Dwelling Time (DT) Tanjung Priok telah mencapai 3.46 hari dari target awal yang ditetapkan Presiden selama 4,7 hari. Dan ini merupakan perkembangan positif dari upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing pelabuhan peti kemas di Indonesia khususnya pelabuhan peti kemas Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan logistik terbesar di Indonesia.
Demikian disampaikan Humas Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Shahandra Hanitiyo dalam keterangannya kepada KedaiPena.Com, Kamis (7/4).
“Tepat hari ini (05.04.16) dimana 2 bulan setelah monitoring tersebut, pantauan Humas Kemenko Maritim dan Sumber Daya, waktu Dwelling Time Tanjung Priok di angka 3.49 hari. Ini menunjukan stabilitas angka harian dwelling time tersebut tetap bertahan di sekitar 3 hari dalam 2 bulan terakhir. Hal tersebut merupakan prestasi tersendiri mengingat untuk pelabuhan tujuan utama seperti Pelabuhan Tanjung Priok ini dapat dikategorikan pelabuhan internasional dengan waktu dwelling time yang cukup singkat,” sambung dia. namun sebagaimana
Ia pun menegaskan pihaknya akan terus bekerja keras agar target baru Presiden Jokowi terpenuhi. Target baru itu adalah agar Dwellling Time Tanjung Priok diusahakan dapat di bawah angka 3 hari.
“Kemenko Maritim dan Sumber Daya terus mengupayakan strategi percepatan Dwelling Time tersebut. Salah satu strategi tersebut, Ketua Satgas Dwelling Time, Agung Kuswandono yang juga merupakan Deputi II Kemenko Bidang Kemaritiman telah menurunkan tim untuk menjajaki penggunaan beberapa pelabuhan di wilayah Banten, guna mengurangi beban dari pelabuhan Tanjung Priok dan dapat mengefisienkan waktu pengiriman container dimana sebagian container tersebut memiliki tujuan akhir di wilayah Banten,” jelasnya.
“Tiga pelabuhan di wilayah Banten yang dipersiapkan adalah Merak Emas, Ciwandan, dan juga Cigading. Ketiga pelabuhan ini dimiliki oleh PT Pelindo II (Persero) di Ciwandan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cigading, dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. di Merak, dimana koordinasi guna penetapan penggunaan beberapa pelabuhan tersebut secara terus intensif dilaksanakan oleh Tim Kemenko Maritim dan Sumber Daya,” tegas dia.
(Prw/Oskar)