KedaiPena.Com – Bertani padi bukan sesuatu yang tabu di era sekarang. Salah satu yang menggeluti ialah, Yuliani petani pada di Banten, nekat beralih dari yang sebelumnya menanam bunga dan buah-buahan.
Yuliani awalnya mengaku mendapatkan masukan dari sahabatnya untuk beralih menjadi petani padi khas Provinsi Banten yakni padi jenis Kewal. Hal ini dipilih lantaran masih minimnya para petani yang menanam padi jenis tersebut.
“Awalnya saya petani biasa yang menanam bunga dan buah-buahan, saya mendapatkan benih (padi jenis Kewal, res) dari Anyer, dan umur tanamnya 6 bulan,” ucap Yuli begitu dirinya disapa, Jumat (10/9/2021).
Menurutnya, salah satu alasannya menjadi petani beras Kewal lantaran mendapatkan cerita bahwa dahulunya dikonsumsi oleh keluarga dari kalangan Sultan Banten.
Selain itu, kaya Yuli, nilai gizinya yang cukup tinggi serta memiliki aromanya yang harum, menurutnya, beras kemal dikenal sebagai makanan yang menyehatkan.
“Beras kewal ini asli merupakan hasil petani Banten, tidak ada dari daerah lain, serta katanya ini jimatnya Banten karena makanan Sultan” katanya.
Namun, untuk harga beras Kewal tergolong cukup tinggi, dan bahkan sulit ditemukan di pasaran. Sehingga dirinya berharap kedepan beras Kewal dapat familiar di pasaran dan harganya dapat terjangkau.
“Kalau di Anyer satu kilogram itu Rp. 30.000, tapi kalau yang saya jual hanya Rp. 20.000 dan mudah-mudahan kedepan dapat lebih murah lagi sehingga yang lain dapat merasakan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, meskipun harganya yang cukup tinggi, perawatan saat menanam padi Kewal sama seperti pada tanaman padi yang lainnya.
“Karena cara penanamannya juga identik sama dengan cara bertani beras yang lain. Permasalahan yaitu di lahan, revitalisasi lahan kalau kita tidak memperbaiki lahan maka tidak akan bagus,” katanya.
Tidak hanya itu, Yuli menuturkan saat ini pihaknya telah berhasil melakukan observasi terkait umur tanam padi Kewal yang bermula dari 6 bulan menjadi 4 bulan, dan saat ini dirinya terus berupaya untuk terus mempercepat masa tanam.
“Uniknya umur tanam kewal 6 bulan dan bisa melakukan observasi sehingga dijadikan 4 bulan, benihnya susah dicari, dan kita sedang melakukan observasi biar bisa 3 bulan mudah mudahan dapat bisa berjalan dengan lancar terus,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi