KedaiPena.Com – Sudah lama mahasiswa tertidur dalam dunianya sendiri, walau republik ini diterjang hantaman kebijakan rezim yang tidak pro rakyat. Lebih dari dua tahun kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla menjadi pelaksana negara, namun banyak hal yang menjadi catatan.
Hal ini semakin menegaskan semangat untuk menyingsingkan lengan dan langkah agar turut aktif mengembalikan arah perjuangan bangsa. Agar senantiasa merendahkan telinga dan lahirnya kebijakan pro rakyat.
Demikian dikatakan Presiden BEM KM IISIP Jakarta, Safarianshah Zulkarnaen kepada KedaiPena.Com, Selasa (10/1).
“Akhir-akhir ini kita melihat dagelan pemerintah saling mencuci tangan terkait putusan kebijakan yang tidak pro rakyat. Dan kami menolak lupa terkait permasalahan bangsa yang kerap ditelan oleh heroiknya isu yang berkembang,” tegas dia.
Maka dari itu, ia menambahkan, BEM KM IISIP Jakarta menyatakan sikap mendukung langkah BEM Nusantara dan BEM Seluruh Indonesia dalam Aksi Bela Rakyat 12 Januari 2017.
“Menolak kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat dan menuntut mencabut PP Nomor 60 Tahun 2016. Menolak pencabutan subsidi listrik 900VA yang senantiasa menguras golongan masyarakat yang tidak mampu,” jelas dia.
Mahasiswa juga menuntut pemerintah agar tidak saling menuding dan tidak saling melempar tanggungjawab agar tidak membingungkan masyarakat. Tak lupa juga mereka mendorong penuntasan kasus pelanggaran HAM yang dijanjikan Jokowi-JK.
“Hentikan pembangunan pabrik semen di Rembang dan tolak reklamasi Teluk Benoa dan Jakarta. Kami juga menuntut pemerintah untuk tidak memotong lidah rakyat yang pada dasarnya memiliki kemerdekaan berpendapat, berekspresi dan berserikat,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa