KedaiPena.Com – Badan Pengurus Indonesia Adventure Travel and Trade Association (IATTA) 2018-2019 dikukuhkan Kamis malam (25/10/2018). Pengukuhan dilakukan di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta.
Presiden IATTA, Cahyo Alkantana menegaskan, asosiasi ini didirikan untuk mendukung perkembangan pariwisata petualangan Indonesia
Cahyo mengungkapkan, bahwa terbentuknya IATTA dalam sebuah FGD yang dilakukan oleh Tim Percepatan Pengembangan Wisata Petualangan Kementerian Pariwisata November 2017.
Dalam FGD tersebut, lanjut Cahyo, disepakati untuk mendirikan sebuah asosiasi yang menaungi industri pariwisata. Digagas oleh 8 asosiasi dan 39 operator wisata petualangan, disepakati sebuah musyawarah nasional pertama IATTA.
“IATTA itu perkumpulan dari berbagai pihak seperti asosiasi petualangan, penyedia peralatan, penyedia travel and trade petualangan, media, travel blogger, badan pariwisata daerah dan lain-lain. Ada APGI, Astaga, FAJI, Avtech, Consina dan lain sebagainya,” kata dia.
Tujuannya menjembatani permasalahan yang ada di dunia travel and trade. Misal soal masalah marketing, pasar dan lain-lain.
“Yang juga menjadi PR adalah marketing (pemasaran) di luar negeri. Ini mahal. Dan kita ketika berkumpul akan lebih mudah mencari solusinya,” tegas dia.
Selain itu, IATTA juga akan melakukan peningkatan kualitas wisata petualangan di Indonesia. Seperti sertifikasi produk yang ada di wisata petualangan. Kemudian penilaian terhadap tempat penyedia pariwisata petualangan.
“Misal pemberian bintang sebuah tempat wisata petualangan, kayak hotel, tapi ini wisata petualangan. Nantinya pemberian bintang itu kayak akreditasi,” lanjutnya.
IATTA juga akan menjadi jembatan antara pelaku usaha petualangan Indonesia dengan pemerintah. Termasuk mencari solusi terhadap peningkatan keterampilan, permodalan dan lain-lain. Salah satu yang kita gandeng adalah Kemenpar.
Lalu soal rescue, juga jadi fokus IATTA. Bagaimana pariwisata jadi aman. Untuk urusan ini, asosiasi akan bekerjasama dengan Basarnas. Jadi semuanya legal.
“Sebenarnya mewujudkan ini semua tidak mudah. Tapi di IATTA, karena semua teman, makanya semua mau berasatu. Dan dengan sinergi ini, maka kita akan maju,” harapnya.
Wisata Petualangan Yakin Lampaui Target
Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2019.
Wisata petualangan sendiri mendapat jatah 2 juta. Cahyo yakin wisata petualangan melampaui target tersebut.
“Di Bali angka kunjungan luar biasa. Belum lagi Semeru, Rinjani dan lainnya. Saya yakin angka itu akan terlewati. Kenapa demikian, karena wisata petualang paling stabil. Karena dari dulu wisata ini tidak dilirik, padahal sangat potensial,” papar Cahyo.
“Kta lihat gunung mana yang sepi, sungai mana yang sepi, semua ramai. Di sisi lain, yang juga membuat bangga, rata-rata pelaku usaha di sektor ini orang Indonesia,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh