KedaiPena.Com- Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi menilai kritik para civitas akademika kepada pemerintahan Presiden Jokowi terkait situasi Indonesia saat ini merupakan suara moral dan etika. Muslim Arbi yakin, para civitas akademika tersebut memandang kekuasaan saat ini sudah tidak bermoral dan beretika lagi.
“Suara-suara civitas dan akademika itu adalah suara moral dan etika. Kekuasaan ini tidak bermoral dan tidak beretika lagi. Kekuasaan ini sedang membangun nepotisme untuk kepentingan diri dan keluarganya,” kata Muslim Arbi, Rabu,(7/2/2024).
Muslim Arbi memandang, bahwa Presiden Jokowi saat ini sedang membangun kerajaan kekuasaan, politik dan bisnisnya. Menurut Muslim Arbi, hal tersebut sebuah kezalim dan keangkuhan.
“Tindakan Joko Widodo itu mengabaikan demokrasi dan melanggar konstitusi.
Joko Widodo telah lahir sebagai manusia arogan. Yang tak mau mendengarkan siapapun,” ujar dia.
Muslim Arbi menegaskan, bahwa Presiden Jokowi hanya mendengar dirinya sendiri. Muslim Arbi mengatakan, Presiden Jokowi saat ini juga mulai mengabaikan suara rakyat Indonesia.
“Dia hanya mendengar diri nya sendiri. Dia abai terhadap suara Rakyat, Suara para Akademisi, dan juga suara-suara aktivitas yang cinta negeri ini,” ungkap Muslim Arbi.
Muslim Arbi menganalisa Jokowi saat ini sedang berupaya untuk membangun mimpi untuk menjadi raja di negeri ini. Muslim mengakatan, Jokowi hanya butuh sanjungan dan anti kritik.
“Hanya diri nya dan keluarga saja yang berkuasa di negeri ini. Itu semua adalah kezaliman dan ketidakadilan dan tidak kepatutan di alam demokrasi,” pungkas Muslim Arbi.
Laporan: Muhammad Lutfi