KedaiPena.Com – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Liliani Budijanto menilai, pentingnya menekan kasus stunting untuk mendukung wacana pemerintah mencapai Indonesia emas tahun 2045.
“Jadi stunting secara isu strategis nasional itu kan di harapkan anak anak Indonesia itu tidak stunting, karena anak anak yang stunting itu ada kekurangannya di kecerdasannya dan dengan tinggi badan, yang kurang ini mereka akan kalah bersaing,” ucap Liliani, Kamis, (2/12/2021).
Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan beberapa upaya dalam menekanan kasus stunting di Provinsi Banten. Bahkan saat ini Provinsi Banten sudah mencapai 23 persen.
“Stunting itu kan menggunakan persentase, kalau kemajuannya dulu dari 32 persen yang stunting menjadi 23 persen saat ini, namun target secara nasional di tahun 2024 itu harus 14 persen,” tambahnya.
Ia menyebutkan, sebenarnya di beberapa kabupaten kota di Provinsi Banten sudah ada yang mencapai dari target, akan tetapi hal itu tidak merata.
“Ada yang kabupaten yang tinggi, ada yang kabupaten yang sudah mencapai seperti Tangerang Raya sudah bagus, yang masih tinggi antara kabupaten Serang atau kabupaten Lebak nanti detailnya,” katanya.
Menurutnya, untuk terus menekankan kasus stunting di Provinsi Banten, pihaknya sudah melakukan antisipasi sejak awal, baik memberikan tablet tambah darah (TTD) bagi para remaja putri yang kedepannya akan melahirkan dan memiliki anak.
“Makanya ada pemberian tablet tambah darah, itu kita sebarkan keseluruh Provinsi untuk anak remaja putri di sekolah-sekolah,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, ia juga berharap kepada orang tua yang memiliki anak bayi atau balita dapat memeriksa buah hatinya secara rutin di posyandu di wilayahnya untuk dapat mengantisipasi kasus stunting.
“Karena disitu akan membandingkan tinggi badannya, kalau istilahnya tidak pendek jadi perbandingan tinggi badan dan usianya,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi