KedaiPena.Com – Ketua Garda Bangsa Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut), Ahmed Syafii Tambusai menyayangkan kegiatan yang berbau judi di lokasi pasar malam, Ramadhan Fair yang dihelat Pemerintah Kabupaten Labura.
“Ada hiburan yang kami sebut pasar malam, disana banyak terdapat permainan berbau judi, misalnya Lotre, undian-undian, lempar gelang berhadiah dan beberapa kegiatan lain, yang mana kami nilai sangat bertentangan dengan agama Islam, apalagi dalam suasana bulan Ramadhan, namanya Ramadhan Fair, tapi disana tidak terdapat kegiatan yang memperlihatkan suasana bulan Ramadhan,†ungkap Syafii dalam keterangan pers kepada wartawan, Sabtu (11/6).
Sebelumnya, Syafii menuturkan, Pemerintah Kabupaten Labura seharusnya benar-benar memahami tujuan, manfaat dari setiap kegiatan yang dilakukan. Khususnya pada bulan suci Ramadhan yang sangat sakral bagi umat islam.
“Bulan Ramadhan itu lebih mulia dari seribu bulan. Kesakralan bulan ini hendaknya diisi dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan keimanan dan ketaqawaan kepada sang khaliq, meningkatan silaturrahmi dan tenggang rasa antar umat beragama,†sambung Syafii.
Diungkapkan Syafii, kontroversi kegiatan yang dilakukan oleh Pemkab Labuhanbatu Utara bukan kali ini saja. Beberapa waktu lalu, saat dilaksanakannya peringatan HUT ke 7 hal serupa juga terjadi. Event HUT kali itu menyuguhkan ‘disc jockey’ yang dinilai merupakan gaya hidup hedonis.
“Atas dasar inilah kami meminta kepada pemerintah kabupaten Labuhanbatu Utara agar segera mengintruksikan kepada dinas terkait untuk menghentikan kegiatan yang menjurus kepada perjudian tersebut. Kami berharap pemerintah mampu menciptakan kegiatan yang mempunyasi nilai positif serta bermanfaat bagi masyarakat,  terutama dalam menjaga kekhusua’an serta kualitas ibadah mereka dalam suasana bulan suci ini,†harap Syafii.
(Dom)