KedaiPena.Com – Manajemen pengelolaan keuangan di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AL- Washliyah Sibolga- Tapanuli Tengah dinilai buruk. Khususnya pada pos dana kemahasiswaan, anggaran diduga dikorupsi.
Hal itu diungkap pimpinan aksi Komunitas Mahasiswa Peduli Kampus (KOMAPLUS) Adriansyah Irsyan dalam keterangan pers kepada wartawan usai menggelar aksi unjukrasa bersama belasan rekannya di dalam kampus itu, Selasa (3/5).
“Anggaran senat dikutip Rp100 ribu per tahun, per semester Rp50 ribu, tapi tidak ada kegiatan,†beber Adriansyah.
Menurut Adriansyah, anggaran dana kemahasiswaan memang pernah dijanjikan akan diperuntukkan, yakni untuk pembelian alat band dan pelaksanan pentas seni. Namun, janji itu tak pernah terealisasi.
“pak Sahat Simatupang PK 2 pernah menjanjikan pembelian alat band dan pelaksanaan pentas seni, tapi tak pernah terwujud,†tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa itu menggelar aksi demonstrasi di halaman kampus yang berada di Jalan Padang Sidempuan Tapanuli Tengah. Demonstrasi itu menuntut agar pimpinan Yayasan STIE-Alwasliyah Kaharuddin Simamora mundur dari jabatannya. Kaharuddin disebut-sebut telah melebihi masa periode yang telah ditetapkan di internal Al-Wasliyah.
Selain persoalan periodisasi yang tak lagi sesuai dengan ketentuan, Kaharuddin juga dinilai telah menjadikan institusi pendidikan STIE menjadi dynasty bagi keluarganya. Sejumlah dosen yang menjadi staf pengajar di kampus itu merupakan kerabat dari Kaharuddin.
Persoalan lain yang menjadi sorotan mahasiswa yakni dugaan adanya pengaturan nilai yang dilakukan para dosen. Pantauan, aksi demonstrasi itu sempat diguyur hujan deras. Namun, puluhan mahasiswa itu tetap bertahan menyampaikan tuntutannya.
(Dom)