KedaiPena.Com – Terkait dugaan malpraktek yang terjadi di RSUD Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, pihak Kepolisian menyatakan masih menunggu hasil autopi terhadap jenazah korban, yang dilakukan di RS Bhayangkara Medan.
“Itu (autopsi-red) karena kami menerima pengaduan dari pihak keluarga yang menduga ada malpraktek dalam kasus kematian anggota keluarga mereka (Engeline Simanjuntak-red),†kata Kapolres Tapteng AKBP Heri Setia Hadi yang dihubungi melalui selulernya, Jumat sore (10/6).
Menurut Heri, autopsi yang dilakukan merupakan kewajiban yang harus diproses untuk mendapatkan fakta. “Makanya kami membawa (jenazah Angeline Simanjuntak-red) ke RS Bhayangkara dan meminta bantuan ahlinya dari Forensik,†katanya.
Ia menambahkan, dari hasil Forensik yang dilakukan dokter di RS Bhayangkara nantinya, akan diputuskan tindakan selanjutnya, yang akan dilakukan terkait pengaduan itu.
“Berdasarkan keputusan dokter Forensiklah kami akan memeriksa semua yang disebut dalam pengaduan. Belum ada pemeriksaan,†katanya.
Diketahui, Angeline Yohana Simanjuntak (14), pasien yang dinyatakan mengalami usus buntu, dan menjalani dua kali operasi, pertama operasi usus buntu Senin (6/6) dan kedua, operasi Laparotomy, Selasa (7/6) akhirnya meninggal dunia. Kematian Angeline, pelajar kelas II SMP, warga Kecamatan Pinangsori itu menuai kecurigaan pihak keluarga atas dugaan malpraktik. Keluarga akhirnya melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
(Dom)