KedaiPena.Com – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin perlu mengeluarkan kebijakan lebih terarah guna mengatasi ketimpangan yang menjadi masalah besar dalam sektor perekonomian di tanah air.
Demikian disampaikan oleh Anggota DPR RI Ahmad Najib Qodratullah saat memberikan catatan dan pandanganya di sektor ekonomi dalam momentum dua tahun pemerintahan Presiden Jokowi- Ma’ruf Amin pada 20 Oktober ini.
“Ketimpangan ini yang menjadi masalah besar dalam perekonomian. Pemerintah perlu memberikan kebijakan yang lebih terarah. Baik, bantuan tunai dan sosial masih perlu dipertahankan, kemudian permudah akses perbankan dan berantas jasa keuangan ilegal (ini baru saja menjadi perhatian presiden),” kata Najib begitu ia disapa Rabu, (20/10/2021).
Najib juga menyoroti, soal pertumbuhan ekonomi yang secara signifikan naik pada kuartal II-2021 sebesar 7,07% saat masa krisis dan pandemi. Najib menekankan, agar pemerintah tetap waspada.
“Namun dibalik keberhasilan pencapaian indikator makro ekonomi tadi perlu diwaspadai. Sebab, tingkat ketimpangan ekonomi yang meningkat antara masyarakat kalangan ekonomi atas dan bawah. Kemudian secara spesifik kinerja moneter dan fiskal yang diawal cukup tergopoh-gopoh sekarang semakin terkendali,” kata Najib.
Najib meminta, pemerintah perlu lebih memperhatikan sektor riil, pariwisata dan lainya. Hal ini, kata Najib, lantaran dampak pembatasan atau ppkm telah memukul sektor tersebut cukup dalam.
“Perlu insentif lebih baik agar ada akselarasi recovery,” tutur Najib.
Meski demikian, Najib mengapresiasi, perbaikan cara penganganan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah. Najib bersyukur pemerintah lebih singkat dalam menghadapi gelombang kedua Covid-19.
“Ketika serangan gelombang ke 2 menyerang Indonesia relatif lebih singkat menanganinya.Bandingkan dengan India yang memakan waktu cukup lama untuk mengendalikan pandemi,” jelas Najib.
Najib mengingatkan, pemerintah harus tetap memperbaiki catatan target vaksinasi. Najib berharap, pemerintah
harus selalu waspada dengan tidak terlalu terburu buru menurukan level kewaspadaan.
“Perlu terus diperbaiki,” ungkap Legislator asal Jawa Barat ini.
Saat disinggung perlu tidaknya ada evaluasi tim ekonomi di sisa tiga tahun kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin, Najib nengatakan, hal itu merupakan hak prerogatif Presiden.
“Yang sekarang kita lakukan adalalah saran kritik yang konstruktif dalam rangka menjalan tugas dan fungsi legislatif,” pungkas Najib.
Laporan: Muhammad Hafidh